Category
Welcome Guys
Labels
Pages
Labels
Send Quick Massage
ads
Showing posts with label LAPORAN STUDI KASUS. Show all posts
Showing posts with label LAPORAN STUDI KASUS. Show all posts
Sunday, June 19, 2022
LAPORAN BUSINESS MODEL CANVAS DAN HASIL PENJUALAN RISOLES PADA USAHA JAJANAN RISOLASIDO
by e | 
in LAPORAN STUDI KASUS
at 5:46 AM
LAPORAN BUSINESS MODEL CANVAS DAN HASIL PENJUALAN RISOLES PADA USAHA JAJANAN RISOLASIDO
Thursday, October 22, 2015
MAKALAH KONSEP MODEL KEPERAWATAN TEORI FLORENCE
by Unknown | 
in Makalah
at 11:00 PM
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya kepada kita, sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah
sederhana ini.
Shalawat dan salammarilah kita haturkan kepada junjungan besar kita, Nabi
Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabatnyadan pengikutnya hingga akhir zaman.
Saya menyusun makalah ini dengan judul “Konsep
Model Keperawatan Menurut Florence Nightingale”. Makalah ini disusun dengan
tujuan agar mahasiswa dapat membaca dan mempelajari tentang konsep keperawatan menurut Florence Nightingale.
Saya menyadari bahwa tidakada gading yang tak retak. Makalah yang saya
susun ini tak luput dari kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya,
saya sebagai penyusun sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca.
Akhir kata, saya ucapkan wassalamu ‘alaikum wr.wb.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Amin ya robbal alamiiin......
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar ..................................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN .............................................................................. .... 1
A. Latar
Belakang Masalah .................................................................................. 1
B.Tujuan ............................................................................................................... 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 3
A. Sejarah
Keperawatan ...................................................................................... 3
B. Konsep
Keperawatan ...................................................................................... 4
C. Konsep
Model Keperawatan Teori Florence Nightingale ............................... 6
a. Hubungan Teori Florence Nightingale Dengan
Beberapa Konsep ............. 10
b. Hubungan Teori Florence Nightingale
Dengan Teori-teori Lain................. 12
c. Aplikasi Teori Florence Nightingale Dalam
Proses Keperawatan .......... 14
d. Asumsi Utama Teori Florence
Nightingale ............................................. 15
BAB III
PENUTUP ........................................................................................... 16
DAFTAR
PUSTAKA .......................................................................................... 17
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
.LATAR BELAKANG
Florence Nightingale lahir pada tanggal 12 Mei
1820 di Florence Italia dan meninggal dunia
pada tanggal 13 Agustus 1910 di London Inggris pada usianya yang ke-90 tahun. Florence
Nightingale dibesarkan dalam keluarga yang berada, namanya diambil dari kota tempat
ia lahir. Semasa kecilnya ia tinggal di Lea Hurst sebuah rumah
besar dan mewah milik ayahnya yang bernama William Nightingale yang merupakan
seorang tuan tanah terkaya di Derbishire dan ibunya adalah keturunan ningrat
dan terpandang. Florence Nightingale memiliki seorang saudara perempuan yang
bernama Parthenope.
Pada masa remajanya Florence
Nightingale lebih banyak keluar rumah dan membantu warga sekitar yang
membutuhkan. Ia jatuh cinta pada pekerjaan sosial keperawatan, hingga akhirnya
pada usianya yang cukup muda ia hanya menghabiskan waktu untuk merawat orang-orang
yang sakit, Florence Nightingale menghidupkan konsep penjagaan kebersihan rumah
sakit dan kiat-kiat juru rawat. Kemudian, Florence Nightingale dikenal dengan
nama, ‟Bidadari Berlampu (The Lady
With The Lamp) atas jasanya yang tanpa
kenal takut mengumpulkan korban perang pada perang Krimea.
Florence Nightingale adalah
perawat yang pertama kali ada di dunia dan beliau dikenal sebagai wanita yang
pantang menyerah dalam merawat pasien dan memiliki jiwa penolong serta sangat
berperan penting dalam perkembangan ilmu keperawatan. Teori Florence
Nightingale lebih mengemukakan tentang lingkungan.
Pandangan model konsep dan
teori ini merupakan gambaran dari bentuk pelayanan keperawatan yang akan
diberikan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia berdasarkan tindakan dan
lingkup pekerjaan dengan arah yang jelas dalam pelayanan keperawatan.
B.
TUJUAN
1.
Tujuan
Umum
Tujuan umum dalam penulisan dalam makalah ini adalah agar
mahasiswa dapat membaca dan mempelajari tentang konsep keperawatan menurut Florence Nightingale.
2.
Tujuan Khusus
1.) Untuk
memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar I
2.) Sebagai
bahan diskusi pada mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar I
3.) Sebagai
bahan bacaan bagi mahasiswa perawat dan masyarakat umum.
4.) Untuk
mengetahui model konsep keperawatan menurut Florence Nightingale.
5.) Menjadi
penyemangat dan menambah kinerja kita sebagai perawat agar seperti Florence
Nightingale yang tidak pantang menyerah dalam merawat pasien dan memperjuangkan
nasib perawat.
6.) Dapat
menjadi inspirasi kita dalam praktik keperawatan.
7.) Menjadi
dasar bagi mahasiswa perawat.
8.) Untuk
puskesmas, rumah sakit, posyandu dan lain- lain, makalah ini sangatlah
bermanfaat karena lingkungan merupakan hal yang harus di perhatikan dalam
perawatan pasien.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A. SEJARAH
KEPERAWATAN
Lahirnya keperawatan dapat dikatakan bersamaan
dengan penciptaan manusia, yaitu penciptaan Adam dan Hawa. Keperawatan lahir
sebagai bentuk keinginan untuk menjaga seseorang tetap sehat dan memberikan
rasa nyaman, pelayanan dan keamanan bagi orang yang sakit. Walaupun secara umum
tujuan keperawatan relatif sama dari tahun ke tahun, praktik keperawatan
dipengaruhi oleh perubahan kebutuhan masyarakat, sehingga keperawatan
berkembang secara bertahap. Keperawatan yang kita ketahui saat ini tidak dapat
dipisahkan dan sangat dipengaruhi oleh perkembangan struktur dan kemajuan
peradapan manusia.
Kepercayaan
terhadap animisme, penyebaran agama besar di dunia serta kondisi sosial ekonomi
masyarakat, seperti terjadinya perang, renaissance serta gerakan revolusi Luther turut
mewarnai perkembangan keperawatan di dunia. Pada awal sejarahnya, keperawatan
dikenal sebagai bentuk pelayanan komunitas dan pembentukannya berkaitan erat
dengan dorongan alami untuk melayani dan melindungi keluarga (Donahue, 1995).
Umur keperawatan sama tuanya dengan kedokteran. Sepanjang sejarah, profesi
keperawatan dan kedokteran saling bergantung satu sama lain. Selama era
Hipokrates, kedokteran bekerja tanpa perawat dan selama abad pertengahan,
keperawatan bekerja tanpa dukungan medis (Donahue, 1995; Deloughery, 1995). Menurut
sejarah, laki-laki dan perempuan telah memegang peran perawat, masuknya
perempuan dalam keperawatan dimulai sekitar 300 M (Shryock, 1959; Donahue, 1995).
Pada abad keenam jumlah laki-laki yang memasuki dunia keperawatan semakin
meningkat.
B. KONSEP
MODEL KEPERAWATAN
1. Pengetian Teori Keperawatan
Teori
merupakan sekelompok konsep yang mementuk sebuah pola yang nyata suatu
pernyataan yang menjeaskan suatu proses atau peristiwa. Sedangkan teori
keperawatan merupakan usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena
mengenai keperawatan.
2. Faktor Yang Mempengaruhi Teori Model
Keperawatan
Ada
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan teori model keperawatan,
diataranya adalah:
a)
Kebudayaan
Sebagai
contoh pada zaman dahulu perawat adalah wanita dan perawat adalah anak buah
dokter, tetapi sekarang yang jadi perawat bukan hanya wanita tetapi ada juga
pria, serta sekarang perawat bukan lagi anak buah dokter tetapi mitra kerja
dokter dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
b)
Sistim pendidikan
Pada
mulanya keperawatan belum punya sistim pendidikan yang jelas tetapi sekarang
sudah memiliki sistim pendidikan dan kurikulum akurat. Sistem pendidikan
perawat saat ini sudah bisa mengikuti perkembangan ilmu profesi lainnya
dibidang kesehatan. Pada saat ini keperawatan telah memiliki jenjang pendidikan
sampai tingkat S2. Ini menandakan ilmu keperawatan dapat bersaing dengan
disiplin ilmu lain di bidang kesehatan.
c)
Pengembangan ilmu keperawatan
Adanya
pengelompokan ilmu keperawatan keperawatan klinik, keperawatan komunitas dan
ilmu keperawatan lainnya.
d)
Karakteristik Teori Model Keperawatan
Secara
umum ada 5 karakteristik teori model keperawatan, diantaranya adalah:
1)
Teori
keperawatan mengidentifikasi dan menjabarkan konsep khusus yang berhubungan
dengan hal yang nyata dalam keperawatan.
2)
Teori
keperawatan digunakan berdasarkan alasan yang sesuai dengan kenyataan yang ada.
3)
Harus
konsisten sebagai dasar dalam mengembangkan model konsep keperawatan.
4)
Dalam
menunjang aplikasi teori harus sederhana dan bersifat umum agar dapat digunakan
dalam kondisi apapun.
5)
Dapat
digunakan sebagai dasar dalam penelitian keperawatan agar dapat digunakan
sebagai pedoman praktek keperawatan.
e)
Tujuan Teori Model Keperawatan
Secara
umum ada beberapa tujuan teori model keperawatan, diantaranya adalah:
Memberikan alasan tentang kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan,
baik bentuk tindakan maupun model praktek keperawatan Membantu anggota profesi
perawat untuk memahami berbagai pengetahuan dalam membrerikan asuhan
keperawatan Membentu proses penyelesaian masalah dalam keperawatan Memberkan
dasar dan asumsi keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam tindakan
keperawatan dapat terus bertambah dan berkembang.
C.
KONSEP MODEL KEPERAWATAN TEORI FLORENCE
NIGHTINGALE
Model konsep Florence
Nightingale memposisikan lingkungan adalah sebagai focus asuhan keperawatan, dan
perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit model konsep ini dalam
upaya memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran. Orientasi pemberian
asuhan keperawatan/tindakan keperawatan lebih diorientasikan pada pemberian udara,
lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang adekuate (jumlah vitamin atau mineral yang cukup), dengan
dimulai dari pengumpulan data dibandingkan dengan tindakan pengobatan semata,
upaya teori tersebut dalam rangka perawat mampu menjalankan praktik keperawatan
mandiri tanpa tergantung dengan profesi lain.
Model
konsep ini memberikan inspirasi dalam perkembangan praktik keperawatan, sehingga
akhirnya dikembangkan secara luas, paradigma perawat dalam tindakan keperawatan
hanya memberikan kebersihan lingkungan adalah kurang benar, akan tetapi lingkungan
dapat mempengarui proses perawatan pada pasien, sehingga perlu diperhatikan.
Inti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam konteks lingkungan
secara keseluruhan, terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psiklologis dan
lingkungan sosial.
a) Lingkungan
fisik (Physical environment)
Merupakan lingkungan dasar/alami yang
berhubungan dengan ventilasi dan udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap
lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan mempengaruhi pasien dimanapun dia
berada didalam ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-bauan. Tempat tidur
pasien harus bersih, ruangan hangat, udara bersih, tidak lembab, bebas dari
bau-bauan. Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik
bagi oranglain maupun dirinya sendiri. Luas, tinggi penempatan tempat tidur harus
memberikan keleluasaan pasien untuk beraktivitas. Tempat tidur harus
mendapatkan penerangan yang cukup, jauh dari kebisingan dan bau limbah. Posisi
pasien ditempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.
b)
Lingkungan psikologi (Psychology environment)
Florence Nightingale melihat bahwa kondisi
lingkungan yang negatif dapat menyebabkan
stress fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh karena itu, ditekankan
kepada pasien menjaga rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar matahari, makanan
yang cukup dan aktivitas manual dapat merangsang semua faktor untuk dapat
mempertahankan emosinya. Komunikasi dengan pasien dipandang dalam suatu konteks
lingkungan secara menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan secara terburu-buru
atau terputus-putus.
Komunikasi tentang pasien yang dilakukan
dokter dan keluarganya sebaiknya dilakukan dilingkungan pasien dan kurang baik
bila dilakukan diluar lingkungan pasien atau jauh dari pendengaran pasien. Tidak
boleh memberikan harapan yang terlalu muluk muluk, menasehati yang berlebihan
tentang kondisi penyakitnya. Selain itu, membicarakan kondisi-kondisi
lingkungan dimana dia berada atau cerita hal-hal yang menyenangkan dan para
pengunjung yang baik dapat memberikan rasa nyaman.
c)
Lingkungan Sosial (Social environment)
Observasi (pengamatan) dari
lingkungan sosial terutama hubungan spesifik (khusus), kumpulan data-data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat
penting untuk pencegahan penyakit.
Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan observasi (pengamatan) dalam hubungan dengan kasus-kasus
secara spesifik lebih sekadar data-data yang ditunjukan pasien pada
umumnya.
Seperti juga hubungan komunitas dengan lingkungan sosial
dugaannya selalu dibicarakan dalam hubungan individu pasien yaitu lingkungan
pasien secara menyeluruh tidak hanya meliputi lingkungan rumah atau lingkungan
rumah sakit tetapi juga keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadap
lingkungan secara khusus.
1)
Komponen Lingkungan Menurut Teori Florence Nightingale:
a.
Lima (5) komponen pokok lingkungan
sehat menurut Florence Nightingale:
1.
Peredaran hawa baik.
Maksudnya
adalah suatu keadaan dimana suhu berada dalam keadaan normal.
2.
Cahaya yang memadai
Cahaya
yang cukup dalam pemenuhan kesehatan pasien.
3.
Kehangatan yang cukup
Kehangatan
yang diperlukan untuk proses pemulihan.
4. Pengendalian kebisingan
Suatu cara agar pasien merasa
nyaman dan tidak terganggu oleh kebisingan (keributan).
5.
Pengendalian effluvia (bau yang berbahaya)
Menjauhkan
pasien dari bau yang menyebabkan gangguan dalam kesehatan.
b.
Ada 12 macam komponen umum dalam Teori Florence Nightingale:
1.
Kesehatan rumah
Rumah
yang sehat adalah rumah yang bersih, sehingga seseorang merasa nyaman.
2.
Ventilasidan pemanasanVentilasi
merupakan
perhatian utama dari teori Nightingale. Ventilasi merupakan indikasi yang
berhubungan dengan komponen lingkungan yang menjadi sumber penyakit dan dapat
juga sebagai pemulihan penyakit.
3.
Cahaya
Pengaruh
nyata terhadap tubuh manusia. Untuk mendapatkan manfaat dari pencahayaan konsep
ini sangat penting dalam teori Florence, dia mengidentifikasisecara langsung
bahwa sinar matahari merupakan kebutuhan pasien. Menurutnya pencahayaan
mempunyai sinar matahari, perawat diinstruksikan untuk mengkondisikan agar
pasien terpapar dengan sinar matahari.
4.
Kebisingan
Kebisingan
ditimbulkan oleh aktivitas fisik di lingkungan atau ruangan. Hal tersebut perlu
dihindarkan karena dapat mengganggu pasien.
5.
Variasi keanekaragaman
Berbagai
macam faktor yang menyebabkan penyakit bagi sesesorang, missalnya makanan.
6.Tempat tidur
Tempat
tidur yang kotor akan mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang dan juga pola
tidur yang kurang baik akan menyebabkan gangguan pada kesehatan.
7.
Kebersihan kamar dan halaman
Kebersihan
kamar dan halaman sangat berpengaruh bagi kesehatan. Oleh karena itu,
pembersihan sangat perlu dilakukan pada kamar dan halaman.
8.
Kebersihan pribadi
Kebersihan
pribadi sangat mendukung kesehatan seseorang karena merupakan bagian dari
kebersihan secara fisik.
9.
Pengambilan nutrisi dan makanan
Pengambilan
nutrisi sangat perlu dalam hal menjaga keseimbangan tubuh. Adanya nutrisi dan
pola makan yang baik sangat berpengaruh bagi kesehatan.
10.
Obrolan, harapan dan nasehat
Dalam
hal ini, komponen tersebut menyangkut kesehatan mental seseorang dalam menyikapi
lingkungannya. Komunikasi sangat perlu dilakukan antara perawat, pasien dan
keluarga. Mental yang yang terganggu akan mempengaruhi kesehatan pasien.
11.
Pengamatan orang sakit
Pengamatan
sangat perlu dilakukan oleh seorang perawat, dimana seorang perawat harus tahu
sebab dan akibat dari suatu penyakit.
12.
Pertimbangan social
Tidak
melihat dari suatu aspek, untuk mengambil suatu keputusan tetapi dari berbagai
sisi.
a.
Hubungan
Teori Florence Nightingale Dengan Beberapa Konsep:
1. Hubungan teori Florence
Nightingale dengan konsep keperawatan
a.
Individu/manusia memiliki kemampuan besar
untuk memperbaikan kondisinya dalam menghadapi penyakit.
b.
Keperawatan bertujuan membawa/mengantar
individu pada kondisi terbaik untuk dapat melakukan kegiatan melalui upaya
dasar untuk mempengaruhi lingkungan.
c.
Sehat/sakit fokus pada perbaikan untuk sehat.
d.
Masyarakaat/lingkungan melibatkan kondisi Eksternal (lingkungan luar) yang mempengaruhi kehidupan dan
perkembangan individu, fokus pada ventilasi, suhu, bau, suara dan cahaya.
2. Hubungan teori Florence
Nightingale dengan proses keperawatan
a.
Pengkajian/pengumpulan data
Data
pengkajian Florence Nightingale lebih menitik beratkan pada kondisi lingkungan
(lingkungan fisik, psikis dan sosial).
b.
Analisa data
Data
dikelompokkan berdasarkan lingkungan fisik, sosial dan mental yang berkaitan
dengan kondisi klien yang berhubungan dengan lingkungan keseluruhan.
c.
Masalah difokuskan pada hubungan individu
dengan lingkungan misalnya:
1.
Kurangnya informasi tentang kebersihan
lingkungan.
2.
Ventilasi Merupakan indikasi yang berhubungan
dengan komponen lingkungan yang menjadi sumber penyakit dan dapat juga sebagai
sumber pemulihan penyakit.
3.
Pembuangan sampah.
4.
Pencemaran lingkungan.
5.
Komunikasi sosial, dll.
d.
Diagnosa Keperawatan berbagai masalah klien
yang berhubungan dengan lingkungan antara lain:
1. Faktor
lingkungan yang berpengaruh terhadap efektivitas asuhan.
2. Penyesuaian
terhadap lingkungan.
3. Pengaruh
stressor lingkungan terhadap efektivitas asuhan.
e.
Implementasi (Pelaksanaan)
Upaya
dasar merubah/mempengaruhi lingkungan yang memungkinkan terciptanya kondisi
lingkungan yang baik yangmempengaruhi kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan
individu.
f.
Evaluasi
Mengobservasi (Pengamatan) dampak perubahan lingkungan terhadap
kesehatan individu.
1. Faktor
lingkungan yang berpengaruh terhadap efektivitas asuhan.
2. Penyesuaian
terhadap lingkungan.
3. Pengaruh
stressor lingkungan terhadap efektivitas asuhan.
g.
Implementasi (Pelaksanaan)
Upaya
dasar merubah/mempengaruhi lingkungan yang memungkinkan terciptanya kondisi
lingkungan yang baik yangmempengaruhi kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan
individu.
h.
Evaluasi
Mengobservasi (Pengamatan) dampak perubahan lingkungan terhadap
kesehatan individu.
b.
Hubungan
Teori Florence Nightingale Dengan Teori-teori Lain
1.
Teori adaptasi menunjukkan penyesuaian diri
terhadap kekuatan yang melawannya. Kekuatan dipandang dalam konteks lingkungan
menyeluruh yang ada pada dirinya sendiri. Berhasil tidaknya respon adaptasi
seseorang dapat dilihat dengan tinjauan lingkungan yang dijelaskan Florence
Nightingale.
2.
Kemampuan diri sendiri yang alami dapat
bertindak sebagai pengaruh dari lingkungannya berperan penting pada setiap
individu dalam berespon adaptif (baik) ataumal
adaptif (tidak baik).
3.
Teori kebutuhan Menurut Maslow, pada dasarnya mengakui pada penekanan teori Florence Ninghtingale,
sebagai contoh kebutuhan oksigen dapat dipandang sebagai udara segar, ventilasi dan kebutuhan lingkungan yang aman berhubungan
dengan saluran yang baik dan air yang bersih. Teori kebutuhan menekankan
bagaimana hubungan kebutuhan yang berhubungan dengan kemampuan manusia dalam mempertahankan
hidupnya.
4.
Teori stress.
Stress meliputi suatu ancaman atau suatu
perubahan dalam lingkungan, yang harus ditangani. Stress dapat positip atau
negatip tergantung pada hasil akhir. Stress dapat mendorong individu untuk
mengambil tindakan positip dalam mencapai keinginan atau kebutuhan. Stress juga
dapat menyebabkan kelelahan jika stress begitu kuat sehingga individu tidak
dapat mengatasi. Florence Nightingale, menekankan penempatan pasien dalam
lingkungan yang optimum sehingga akan menimumkan efek stressos, misalnya tempat yang gaduh, membangunkan pasien dengan tiba-tiba, semuanya
itu dipandang sebagai suatu stressor (penyebab
stress) yang negatif. Jumlah dan lamanya stressor juga mempunyai pengaruh kuat
pada kemampuan koping (pertahan terhadap
stress) individu.
Melalui
observasi (pengamatan) dan pengumpulan data, Nightingale menghubungkan antara
status kesehatan klien dengan faktor lingkungan dan sebagai hasil, yang menimbulkan
perbaikan kondisi hygiene (bersih)
dan sanitasi selama perang Crimean. Kondisi
hygene (bersih) penting untuk
membantu pasien tetap bersih dan untuk merawat kulit, mulut, rambut, mata,
telinga, kuku.
Di zaman sekarang ketika seseorang sakit, akan sulit memikirkan
tentang mandi atau menyikat gigi atau membersihkan kuku; bernapas atau
mengatasi nyeri tampak lebih penting. Oleh karenanya, perawat perlu melihat
apakah pasien dapat membersihkan diri mereka sendiri dan membantu mereka bila
mungkin.
Penting untuk menanyakan pasien apa yang biasanya mereka lakukan
dan bagaimana mereka menginginkan bantuan. Praktik budaya dan agama dapat
membedakan praktik hygiene
(bersih). Hygiene adalah sangat
pribadi dan masing-masing individu mempunyai ide
yang berbeda tentang apa yang mereka ingin lakukan.
Jika memungkinkan, perawat harus membantu pasien memenuhi
kebutuhan pribadinya dari pada melakukan standar rutin. Perawat adalah orang
yang membantu proses penyembuhan penyakit tetapi tidak untuk menyembuhkan
penyakit. Ini karena tugas seorang perawat adalah merawat orang yang sakit dan
dokter adalah orang yang berperan penting dan sangat membantu dalam proses
penyembuhan penyakit.
Itulah beda perawat dan dokter. Perawat juga bukan hanya
memberikan obat untuk menyembuhkan penyakit kepada si pasien tetapi mereka
juga harus bisa membuat lingkungan fisik, psikologis, sosial pasien
sembuh. Setelah mereka merasa sehat atau sembuh dari penyakit baik lahir maupun
batin (kejiwaan) mereka tenang dan
nyaman.
Pada saat pasien berada di rumah sakit pun perawat di tuntut untuk
memberikan kenyamanan bagi pasien, artinya kita bisa meringankan penderitaan
sakit si pasien itu dan dalam perawatan pasien tidak dibedakan yang kaya dan
miskin.
c.
Aplikasi
Teori Florence Nightingale Dalam Proses Keperawatan
Florence Nightingale memfokuskan beberapa komponen dalam merawat
pasien yang diterapkan dalam keperawatan saat ini, dalam hal ini ventilasi menjadi pokok utama dalam menentukan penyembuhan
pasien.
a.)
Udara segar
Florence berkeyakinan bahwa ketersediaan udara
segar secara terus-menerus merupakan prinsip utama dalam perawatan. Oleh sebab
itu, setiap perawat harus menjaga udara yang harus dihirup klien tetap bersih,
sebersih udara luar tanpa harus membuatnya kedinginan.
b.) Air
bersih
Ketersediaan air bersih sangat diperlukan
dalam pemulihan suatu penyakit pada pasien. Oleh karena itu, perawat harus
berusaha dengan baik agar air tetap terjaga kebersihannya.
c.) Saluran
pembuangan yang efesien
Dalam hal perawat harus mengetahui semua
saluran pengeluaran dan keadaan normalnya, jarak waktu pengeluaran, dan
frekuensi pengeluaran sehingga terpenuhinya kebutuhan pasien secara efisien.
d.) Kebersihan
Kebersihan merupakan hal yang terpenting dalam
merawat pasien. Perawat memerlukan kebersihan yang optimal agar
mempercepat proses penyembuhan. Focus perawatan klien menurut Nightingale
adalah pada kebersihan. Ia berpendapat, kondisi kesehatan klien sangat
dipengaruhi oleh tingkat kebersihan, baik kebersihan klien, perawat maupun
lingkungan.
e.) Cahaya
Komponen lain yang tidak kalah
penting dalam perawatan klien adalah cahaya matahari.
Nightingale yakin sinar matahari dapat memberi rmanfaat yang besar bagi kesehatan
klien. Karenanya, perawat juga perlu membawa klien berjalan-jalan keluar untuk
merasakan sinar matahari selama tidak terdapat Kontraindikasi (suatu hal yang
tidak boleh dilakukan).
d.
Asumsi Utama Teori Florence Nightingale
Nightingale mendefenisikan kesehatan sebagai kondisi sejahtera dan
mampu memanfaatkan setiap daya yang dimiliki hingga batas maksimal, sedangkan
penyakit merupakan proses perbaikan yang dilakukan tubuh untuk membebaskan diri
dari gangguan yang dialami sehingga individu dapat kembali sehat. Prinsip
perawatan adalah menjaga agar proses reparative ini tidak terganggu
dan tidak menyediakan kondisi yang optimal untuk proses tersebut. Untuk
mencapai kondisi kesehatan, perawat harus menggunakannalarnya, disertai
ketekunan dan observasi (pengamatan).
Dengan demikian, kesehatan dapat dipelihara melalui upaya
pencegahan penyakit melalui faktor kesehatan lingkungan. Ia menyebut
hal ini sebagai health nursing dan
membedakannya dengan proper nursing
yang berarti merawat klien yang sakit hingga ia dapat bertahan atau setidaknya
menjadi lebih baik hingga saat kematiannya.
Menurut Nightingale, lingkungan adalah tatanan eksternal yang
memengaruhi sakit dan sehatnya seseorang, termasuk disini makanan klien dan
interaksi perawat dengan klien. Jika seseorang ingin sehat, perawat, alam, dan
orang yang bersangkutan harus bekerja sama agar proses reparative dapat berjalan.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Florence
Nightingale “Ibu dari keperawatan modern” merupakan salah satu pendiriyang meletakan dasar-dasar teori keperawatan yang
melalui model konsep dan teori keperawatan yaitu dengan mengidentifikasi peran perawat
menemukan kebutuhan dasa rmanusia pada klien serta pentingnya pengaruh
lingkungan di dalam perawatan orang yang sakit yang dikenal dengan teori
lingkunganya.
Selain itu Florence Nightingale juga membuat standar pada
pendidikan keperawatanserta standar pelaksanaan asuhan keperawatan yang efesien.Florence nightingale memandang pasien dalam
konteks keseluruhan lingkungan yaitu lingkungan fisik, psikologis, sosial.
Florence Nightingale memandang perawat tidak hanya sibuk dengan
masalah pemberian obat dan pengobatan saja, tetapi lebih berorientasi pada
pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan,
dan nutrisi yang kuat. Pengkajian atau observasi (pengamatan) bukan demi berbagai informasi atau
fakta yang mencurigakan, tetapi demi penyelamatan hidup dan meningkatkan
kesehatan dankeamanan.
B. Saran
Florence Nigtingale merupakan seorang perawat yang perlu ditiru
dalam proses keperawatan dan proses penyembuhan penyakit. Dia merupakan Lady With The Lamp bagi pasien yang sakit. Maka kita sebagai perawat
haruslah sebagai penerang bagi pasien yang kita rawat. Marilah kita sebagai
perawat berusaha untuk meringankan penderitaan pasien yang kita rawat. Rawatlah
pasien seperti kita merawat orang yang paling kita sayang.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Zaidin, Haji. (2001). Keperawatan
Profesional. Jakarta: Widya Medika
Alimul
Hidayat, Azis.(2002).Konsep dasar keperawatan. Jakarta: EGC
Asmadi. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC
Kusnanto. (2004). Pengantar Profesi dan Praktik
Keperawatan Profesional..
Jakarta: EGC
Mubarak, Wahid, Iqbal. (2009). Ilmu kesehatan Masyarakat: Teori dan Aplikasi.
Jakarta: Salemba Medika
Potter. (1999). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,
Proses dan Praktik. Jakarta: EGC
Sartono. (2011).. Aplikasi
Florence Nightingale dalam Pelayanan Keperawatan dan Aplikasi
Kasus yang Relevan (From: http://enoe2007-berbagi.blogspot.com
Keperawatan Universitas Borneo Tarakan. [Akses: 21 September2015].
LAMPIRAN
Pertanyaan
dan Jawaban
1.
Apa konsep Florence Nightingale ? (Arif
Wibowo kelompok 6)
Jawab:
Model konsep Florence Nightingale memposisikan lingkungan adalah sebagai fokus
asuhan keperawatan dan perawat titak perlu memahami seluruh proses penyakit
model konsep ini dalam upaya memisahkan antara profesi perawat dengan
kedokteran.
2.
Penghargaan apa saja yang diperoleh
Nightingale ? (Fani kelompok 5)
Jawab:
Pada tahun 90 tahun, Nihgtingale mendapatkan penghrgaan sebagai pelopor perawat
modern, penulis dan ahli statistik, bahkan dia dikenal dengan nama “The Lady
With The Lamp”.
3.
Kenapa Florence Nightingale disebut ibu
keperawatan di dunia ? (Tio kelompok 3)
Jawab:
Karene Florence Nightingale adalah ibu perawat pertama di dinia.
4.
Dampak dan pengaruh kesehatan apa saja
dari lingkungan psikologis ? (Riska Indrawati kelompok 7)
Jawab:
Gangguan psikologis dapat berupa rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi, susah
tidur dan cepat marah. Bila kebisingan diterima
dalam waktu lama maka akan menyebabkan penyakit psikomatik berupa
Grastritis, Jantung, Stres, Kelelahan dan lain-lain.
5.
Apa alasan Florence Nightingale memposisikan
lingkungan sebagai fokus keperawatan? (Wiwi kelompok 2)
Jawab:
Karena lingkungan merupakan faktor yang mempunyai efek terhadap fisik yang
bersih yang selalu akan mempengaruhi pasien dimanapun ia berada, didalam
ruangan harus bebas dari debu, asap dan bau-bauan .
6.
Usaha apa yang dilakukan jika pasien
mengalami gangguan dalam lingkungan fisiologis? (Sudrajat kelompok 8)
Jawab:
Florence Nightingale, melihat bahwa kondisi lingkungan yang negative dapat
menyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien.
7.
Apa tujuan teori keperawatan Florence Nightingale ? (tidak ada nama)
Jawab:
Tujuannya yaitu dengan mengidentifikasi peran perawat menemukan kebutuhan dasar
manusia pada klien serta pentingnya pengaruh lingkungan didalam perawatan orang
yang sakit yang dikenal dengan teori lingkungan.
8.
Usaha dan tindakan apa yang dilakukan
ahli kesehatan jika pasien mengalami ketidaknyamanan dalam suara bising ?
(Yosi.A kelompok 4)
Jawab:
Sebelumnya dari pihak rumah sakit, tidak di perbolehkan mendirikan rumah sakit
dekat dengan pabrik-pabrik atau tempat yang sering mengeluarkan suara
kebisingan, dikarennakan sudah pasti akan mengganggu kesehatan ketenangan
pasien.
9. Apa hubungan teori Florence
Nightingale dengan konsep keperawatan? (Ahmad Sucipto Kelompok 7)
Jawab:
e.
Individu/manusia memiliki kemampuan besar
untuk memperbaikan kondisinya dalam menghadapi penyakit.
f.
Keperawatan bertujuan membawa/mengantar
individu pada kondisi terbaik untuk dapat melakukan kegiatan melalui upaya
dasar untuk mempengaruhi lingkungan.
g.
Sehat/sakit fokus pada perbaikan untuk sehat.
h.
Masyarakaat/lingkungan melibatkan kondisi Eksternal (lingkungan luar) yang mempengaruhi kehidupan dan
perkembangan individu, fokus pada ventilasi, suhu, bau, suara dan cahaya.
10. Bagaimana cara Florence
Nightingale menjadi seorang perawat yang baik? (Anggi Triyani Kelompok 10)
Jawab: Dengan cara memberikan
asuhan dan pelayanan yang baik terhadap pasien, sehingga pasien merasa nyaman
dalam bentuk psikologis maupun fisik, sehingga sembuh lebih cepat.
ads
- contoh soal DASAR-DASAR MANAJEMEN PENDIDIKAN
- MAKALAH Epidemiologi (Ukuran Frekuensi Penyakit)
- SURAT Izin Mengikuti Kegiatan Perkemahan Sabtu Minggu (PERSAMI)
- MAKALAH KONSEP MODEL KEPERAWATAN TEORI FLORENCE
- STUDI KASUS Kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir
- MAKALAH TENTANG KANGKER
- MAKALAH GIZI DALAM KESEHATAN REPRODUKSI HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN MENSTRUASI
- MAKALAH STATUS ASMATIKUS
- MAKALAH VAKSIN DAN ANTISERUM
- METODE KOMUNIKATIF DALAM PENGAJARAN BAHASA
Popular Posts
Labels
Blog Archive
Contributors
Total Pageviews
Proudly Powered by Blogger.