BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Metode
pembelajaran merupakan suatu cara bagaimana seorang guru menjalankan suatu
prosedur dan pelaksanaan pembelajaran. Metode tersebut ada karena sebuah
signifikansi dari sebuah pembelajaran agar siswa dan guru dapat berinteraksi
dengan baik. Pemilihan metode pembelajaran yang baik adalah metode yang
menyesuaikan pada pelajaran yang akan disampaikan guru. Tujuan dari metode
pembelajaran yakni cara mengarahkan guru dalam menyampaikan pelajaran secara
baik agar dapat diterima oleh murid-murid secara jelas.
Penulis disini akan menggunakan metode komunikatif dalam
proses pembelajaran. Menurut penulis metode tersebut sangat cocok bagi
pembelajaran bahasa. Dalam metode ini dituntut komunikasi dua arah bagi guru
dan si murid (two-ways) . Pada komunikasi itu sendiri mempunyai salah satu
tujuan yang penulis anggap penting yakni behavior change (perubahan kebiasaan).
Melalui behavior change, pemerolehan bahasa target akan cepat diterima oleh
murid. Komunikasi juga salah satu alat bagi seseorang yang ingin mempercepat
mengembangkan bahasanya secara tepat dan cepat.
B.
Rumusan
Masalah
1)
Apa
pengertian metode komunikatif?
2)
Ada
berapa aktifitas yang mungkin dilakukan dalam metode komuniktif?
3)
Dimanakah
metode komunikatif diterapkan?
4)
Apa
saja langkah-langkah penyajian metode kounikatif?
5)
Apakah
ada kekunggulan dan kelemahan dalam metode komunikatif?
C.
Tujuan
dan Manfaat
Makalah ini
kami buat agar mahasiswa bisa memahami dan memprktekkan metode komunikatif dalam
kegiatan belajar mengajar pada anak didiknya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Metode Komuikatif
Metode
komuikatif adalah sebuah metode yang lebih mengandalkan kreativitas para
palajar dalam melakukan latihan. Pada tahap ini keterklibatan guru secara
langsung mulai dikurangi untuk memberi kesempatan kepada mereka untuk
mngembangkan kemampuan sendiri. Para pelajar pada tahap ini ditekankan untuk lebih
banyak berbicara dari pada guru. Secara pikologis setiap kelas mmiliki
keendrungan, pandangan dan kemampuan kolektif yang tidak sama, oleh bab itu
guru harus pandi memanfaatkan kondisi ini agar setiap embelajaran yang
dilakukan setidaknya memberikan kegairahan kepada mereka.
B.
Hakikat Metode
Komunikatif
Metode ini merupakan modifikasi dari metode
Gramatika-Terjemah yang menekankan unsur penjelasan dan pemahaman secara
komunikatif. Metode komunikatif didasarkan atas asumsi bahwa setiap manisia
memiliki kemampuan bawaan yang disebut dengan ”alat pemerolehan bahasa”. Oleh
karena itu kemampuan berbahasa bersifat kreatif dan lebih ditentukan oleh
faktor internal. Oleh karena itu relevansi dan efektifitas kegiatan pembiasaan
dengan metode latihan stimulus-respense-inforcement dipersoalkan.
Richards dan Rodgers (1986) mendeksripsikan Pengajaran
Bahasa Komunikatif (CLT) sebagai suatu pendekatan ketimbang suatu metode,
karena ia didefinisikan dalam istilah-istilah yang luas dan medan mewakili
suatu filosofi pengajaran yang didasarkan pada penggunaan bahasa yang
komunikatif.
Asumsi yang lain ialah bahwa belajar bahasa kedua dan
bahasa asing sama seperti belajar bahasa pertama, yaitu berangkat dari
kebutuhan dan minat pelajar. Oleh karena itu analisis kebutuhan pelajar merupakan
landasan dalam pengembangan materi pelajaran. Prinsip pendekatan
komunikatif yakni pemerolehan bahasa pada siswa secara verbal (informasi
verbal). Siswa telah belajar informasi verbal apabila ia mengingat kembali
informasi itu. Indikator yang biasanya dipakai untuk kapabilitas ini berupa :
menyebutkan atau menuliskan informasi seperti nama, kalimat, alasan, argumen,
proporsi, atau seperangkat proposisi yang terkait.
C.
Karakteristik Metode
Komunikatif
Kelahiran pendekatan komunikatif (PK) merupakan hasil
dari sejumlah kajian tentang pemerolehan bahasa (iktisab al-lugah) dan berbagai
penelitian mengenai metode pengajaran bahasa di Eropa dan Amerika pada tahun
70-an.
Beberapa
karakteristik dalam metode komunikatif :
1) Tujuan
pengajarannya ialah mengembangkan kompetensi pelajar berkomunikasi dengan
bahasa target dalam konteks komunikatif yang sesungguhnya atau dalam situasi
hidup yang nyata. Tujuan PK tidak ditekankan pada penguasaan gramatika atau
kemampuan membuat kalimat gramatikal, melainkan pada kemampuan memproduk ujaran
yang sesuai konteks.
2) Salah satu
konsep yang mendasar dari PK adalah kebermaknaan dari setiap bentuk bahasa yang
dipelajari dan keterkaitan bentuk , ragam, dan makna bahasa dengan situsi dan
konteks berbahasa itu.
3) Dalam proses belajar-mengajar,
siswa bertindak sebagai komunikator yang berperan aktif dalam aktifitas
komunikatif yang sesungguhnya. Sedangkan pengajar memprakarsai dan merancang
berbagai pola interaksi antar siswa, dan berperan sebagai fasilitator.
4) Aktifitas dalam
kelas diwarnai secara nyata dan dominan oleh kegiatan-kegiatan komunikatif,
bukan dril-dril manipulatif dan peniruan-peniruan tanpa makna (Tadrib babgha
:’iy).
5) Penggunaan
bahasa ibu dalam kelas tidak dilarang tetapi diminimalkan.
6) Dalam
PK,kesilapan siswa ditoleransi untuk mendororng keberanian siswa berkomunikasi.
7) Evaluasi dalam
PK ditekankan pada kemampuan menggunakan bahasa dalam kehidupan nyata, bukan
penguasaan struktur bahasa gramatika.
8) Urutan materi
pelajaran ditentukan oleh isi, fungsi, dan atau makna yang akan memelihara
minat siswa.
D.
Kompetensi Komunikatif
(KK)
1.
Pengertian KK
Kompetensi komunikatif adalah suatu penekanan pada
kefasihan dan penggunaan bahasa yang berterima, merupakan tujuan pembelajaran.
Akurasi (ketepatan) tidak diukur secara abstrak, tetapi dalam konteks. Secara
ringkas Hymes (1972), menyebut empat faktor yang membangun dan menjadi ciri
penanda PK, yaitu kegramatikalan, keberterimaan, keterlaksanaan. Brown
(1987) memaknai kompetensi komunikatif sebagai kompetensi yang memungkinkan seseorang
untuk meneruskan pesan, menafsirkannya, dan memberinya makna dalam interaksi
antar individu dalam konteks yang spesifik. Dengan kata lain, seseorang dapat
dikatakan memiliki kompetensi komunikatif hanya apabila ia dapat menggunakan
bahasa dengan ragam yang tepat menurut situasi dan hubungan pembicara dan
pendengar.
2.
Karakteristik KK
Savignon (1983) menyebutkan 5 karakteristik KK, yang
diringkaskan sebagai berikut :
1)
KK bersifat dinamis, tergantung kepada
negosiasi makna antara dua penutur atau lebih yang sama-sama mengenal pemakaian
bahasa. KK dengan demikian lebih bersifat interpersonal daripada intrapersonal.
2) KK berlaku
untuk bahasa lisan, bahasa tulis, dan berbagai sistem simbol lainnya.
3) KK bersifat
kontekstual. Karena komunikasiterjadi pada berbagai situasi, maka pemakai
bahasa harus memilih ragam dan gaya bahasa yang sesuai dengan situasi dan lawan
bicara yang dihadapinya.
4) Berkaitan
dengan teori yang membedakan antara kompetensi dan performansi, kompetensi
adalah apa yang diketahui sedangkan performansi adalah apa yang dilakukan.
Dengan demikian, hanya performansi yang bisa diamati, dikembangkan,
dipertahankan, dan dievaluasi.
5) KK
bersifatrelatif, tidak absolut, dan tergantung pada kerjasama di antara
partisipan yang terlibat.
Penulis melihat bahwasannya kompetensi strategis sangat
mempengaruhi daripada metode komunikatif. Kompetensi strategis adalah kemampuan
menguasai strategi komunikasi verbal dan non-verbal, untuk keperluan :
1) Mengatasi
kemacetan komunikasi yang terjadi karena kondisi tertentu, misalnya
keterbatasan kosakata atau gramatika.
2) Meningkatkan
efektivitas komunikasi.
Strategi para frase, misalnya dapat digunakan untuk
mengatasi kesulitan mengenai kterbatasan kosa kata. Strategi memperlambat atau
memperlunak ujaran bisa digunakan untuk memberikan efek retoris.
E.
Prinsip-prinsip Metode
Komunikatif
Ricard dan Rodgers (1986) menyatakan bahwa walaupun
Pengajaran Bahasa Komunikatif (CLT) tidak menuntut suatu teori khusus
dari pembelajaran bahasa sebagai dasarnya, terdapat berbagai premis toritis
yang dapat di deduksi mengenai pendekatan ini:
1) Prinsip
Komunikasi : aktivitas yang mencakup komunikasi dapat meningkatkan pembelajaran
bahasa.
2) Prinsip Tugas :
aktivitas yang mencakup pelaksanaan tugas-tugas dunia nyata dapat meningkatkan
pembelajaran bahasa.
3) Prinsip Penuh
Makna : siswa harus disibukkan dalam penggunaan bahasa penuh makna dan
autentik.
F.
Aplikasi Metode
Komunikatif
Aplikasi metode komunikatif yang akan penulis sajikan
berupa penerapan metode komunikatif dalam silabus, langkah-langkah penyajian.
1.
Penerapan metode komunikatif dalam
silabus
Di dalam KTSP bahasa Arab MTS terdapat rumusan Standar
Kompetensi(SK) dan (KD) untuk keempat keterampilan bahasa. Dalam satu tahun ada
dua tema, oleh karena itu rumusan SK dan KD dibuat per semester. Pada
Kompetensi belajar mengajar ditekankan pada aktif berkomunikasi dan diskusi.
2.
Langkah-langkah penyajian
Salah satu prosedur proses belajar mengajar dalam PK
dilukiskan oleh Finochiaro dan Brumfit sebagai berikut :
1)
Dialog pendek disajikan dengan
didahului penjelasan tentang fungsi-fungsi ungkapan dalam dialog itu dan
situasi di mana dialog itu mungkin terjadi.
2) Latihan
mengucapkan kalimat-kalimat pokok secara perorangan, kelompok atau klasikal.
3) Pertanyaan
diajukan tentang isi dan situasi dalam dialog itu, dilanjutkan pertanyaan
serupa tetapi langsung mengenai situasi masing-masing pelajar. Di sini kegiatan
komunikatif yang sebenarnya telah dimulai.
4) Siswa membahas
ungkapan-ungkapan komunikatif dalam dialog
5) Siswa
diharapkan menarik sendiri kesimpulan tentang aturan tata bahasa yang termuat
dalam dialog. Guru memfasilitasi dan meluruskan apabila terjadi kesalahan dan
penyimpulan.
6) Pelajar
melakukan kegiatan menafsirkan dan menyatakan suatu maksud dari latihan
komunikasi yang lebih bebas dan tidak sepenuhnya berstruktur.
7) Pengajar
melakukan evaluasi dengan mengambil sampel dari penampilan pelajar dalam
kegiatan komunikasi bebas.
G.
Langkah-langkah
Penyajian Metode Komunikatif
Salah satu
prosedur proses belajar belajar mengajar dalam MK dilukiskan oleh finochiaro dn
brumfit (dlam huda, 1990) sebagi berikut:
1)
Dialog
pendek disajikan dengan didahului penjelasan tentang fungsi-fungsi ungkapan
dalam dialog itu dan situasi diman dialog itu mungkin terjadi.
2)
Latihan
mengucapkan kalimat-kalimat pokok scara perorangan, kelompok atau klasikal.
3)
Pertanyan
diajukan tentang isi dan situasi dalam dialog itu, dilanjutkan pertnyaan serupa
tetapi langsung mengeni situasi masing-masing pelajar. Disini kegiatan
komunikatif yang sebenarnya dimulai.
4)
Kelas
membahas ungkapan-ungkapan komunikatif dalam dialog.
5)
Siswa
diharapkan menarik sendiri kesimpulan tentang aturan tata bahasa yang termuat
dalam dialog. Guru menfasilitasi dan meluruskan apabila terjadi kesalahan dan
penyimpulan.
6)
Pelajar
melakukan kegiatan menafsirkan dan menyatakan suatu maksud sebagai bagian dari
latihan komuniki yang lebih bebas tidak sepenuhnayberstruktur
7)
Pengajar
melakukan evaluasi dngan mengambil sample dari penampilan pelajar dalam kgitan
komunikasi bebas.
H. Keunggulan dan Kelemahan Metode Komunikatif
1.
Keunggulan
1) Pelajar termotivasi dalam belajar
karena pada hari pertama pelajaran, langsung dapat berkomunikasi dengan BT
(dalam batas fungi nosi, kegiatan berbahasa, dan keterampilan tertentu).
2) Pelajar lancar berkomunikasi, dalam
arti menguasai kompetensi, gramatikal, sosiolinguistik, wacana, dan strategis.
3) Susana kelas hidup dngan aktivitas
komunikasi antar pelajar dengan berbagai model intraksi dan tingkat pembahasan
yang cukup tinggi, sehingga tidak membosankan.
2.
Kelemahan
1) Memerlukan guru yang menguasai
keterampilan komunikatif secara memadai dalam BT.
2) Kemampuan membaca, dalam
keterampilan tinggkat ambang, tidak mendapatkan porsi yang cukup.
3) Kontak langsung keaktivitas
komunikatif bisa menyulitkan siswa pada tingkat permulaan.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Dari
pemaparan makalh diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.
Metode
komuikatif adalah sebuah metode yang lebih mengandalkan kreativitas para
palajar dalam melakukan latihan
2.
Langkah-langkah
penyajian:
1) Dialog pendek disajikan dengan
didahului penjelasan tentang fungsi-fungsi ungkapan dalam dialog itu dan
situasi diman dialog itu mugkin terjadi.
2) Latihan mengucapkan kalimat-kalimat
pokok scara perorangan, kelompok atau klasikal.
3) Pertanyan diajukan tentang isi dan
situasi dalam dialog itu, dilanjutkan pertnyaan serupa tetapi langsung mengeni
situasi
masing-masing pelajar.
Kelas membahas ungkapan-ungkapan
komunikatif dlam dialog.
Siswa diharapkan menarik sendiri
kesimpulan tentang aturan tata bahasa yang termuat dalam dialog
Pelajar melakukan kegiatan
menafsirkan dan menyatakan suatu maksud sebagai bagian dari latihan komuniki yang
lebih bebas tidak sepenuhnya berstruktur.
Pengajar melakukan evaluasi dngan
mengambil sample dari penampilan pelajar dalam kgitan komunikasi bebas.
3.
Keunggulan:
1)
Pelajar
termotivasi dalam belajar karena pada hari pertama pelajaran, langsung dapat berkomunikasi
dengan BT (dalam batas fungi nosi, kegiatan berbahasa, dan keterampilan
tertentu)
2) Pelajar lancar berkomunikasi, dalam
arti menguasai kompetensi, gramatikal, sosiolinguistik, wacana, dan strategis.
3) Susana kelas hidup dngan aktivitas
komunikasi antar pelajar dengan berbagai model intraksi dan tingkat pembahasan
yang cukup tinggi, sehingga tidak membosankan.
4.
Kelemahan:
1) Memerlukan guru yang menguasai
keterampilan komunikatif secara memadai dalam BT.
2) Kemampuan membaca, dalam
keterampilan tinggkat ambang, tidak mendapatkan porsi yang cukup.
B.
Kritik
dan Saran
Dalam
pembuatan makalah diatas, mungkin masih terdapat banyak kesalahan atau
kekurangan. Karena keterbatasan kemampuan kami oleh karena itu, kami mohon
kepada teman-teman dan khususnya bapak pengampuh dalam bidang ini untuk
membimbing kami dalam membuat makalah yang lebih sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Hermawan,
Asep. 2011. Metode Pembelajaran.
Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Efendi, Ahmad
Fuad. 2005. Metode Pengajaran.
Malang: Misykat
METODE
KOMUNIKATIF DALAM PENGAJARAN BAHASA
Diajukan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengajaran Berbicara
dengan
dosen pengampu Sumarto R.S, Drs.
MAKALAH
Disusun
oleh:
Kelompok
6/IIIc
1.
Esih
Sukesih
2.
Nur
Laela
3.
Renty
S. Hidayat
4.
Septiawan
5.
Siti
Mutmainah
6.
Widia
Wati
Program
Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonsia
Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
UNIVERSITAS
WIRALODRA
INDRAMAYU
2011
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan
syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt, karena atas segala limpahan
rahmat-Nya kami dapat menyusun makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta
salam kami limpahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad saw, beserta
keluarganya, sahabatnya, dan seluruh umatnya sampai akhir zaman.
Makalah ini membahas
tentang Metode Komunikatif dalam Pengajaran Bahasa. Dalam penyusunan makalah
ini kami banyak mendapat bimbingan,
bantuan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah
yang kami buat. Terutama ucapan terimakasih di tujukan kepada dosen mata kuliah
Pengajaran Berbicara, bapak Sumarto R.S, Drs.
Adapun isi dari makalah
ini jauh dari sempurna karena keterbatasan kemampuan kami, baik kemampuan
mengolah konsepsi ataupun kemampuan apersepsi. Sehingga dapat dimaklumi apabila
isi makalah kami banyak kekurangannya. Itu sebabnya kritik dan saran sangat
kami harapkan untuk perbaikan makalah ini.
Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca, dan menjadi tambahan khazanah
ilmiah bagi kita semua. Amin..
Indramayu,
24 Oktober 2011
Penyusun
|
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR ....................................................................................... i
DAFTAR
ISI ...................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A.
Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Rumusan
Masalah ............................................................................ 1
C. Tujuan
dan Manfaat ......................................................................... 2
BAB
II PEMBAHASAN .................................................................................. 3
A. Pengertian
Metode Komunikatif....................................................... 3
B. Hakikat
Metode Komunikatif........................................................... 3
C. Karakteristik
Metode Komunikatif................................................... 4
D. Kompetensi
Komunikatif (KK)......................................................... 5
E. Prinsip-prinsip
Metode Komunikatif................................................. 6
F. Aplikasi
Metode Komunikatif........................................................... 7
G. Langkah-langkah
Penyajian Metode Komunikatif............................ 8
H. Keunggulan
dan Kelemahan Metode Komunikatif .......................... 8
BAB
III PENUTUP ........................................................................................... 10
A.
Simpulan ........................................................................................... 10
B. Kritik
dan Saran................................................................................. 11
DAFTAR
PUSTAKA
|
0 comments:
Post a Comment