Category

Welcome Guys

Pages

Send Quick Massage

Name

Email *

Message *

ads

Sunday, July 12, 2015

STUDI KASUS Kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir

by Unknown  |  in LAPORAN STUDI KASUS at  8:39 PM

BAB I
PENDAHULUAN


A.       Latar Belakang
Kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir merupakan suatu keadaan yang fisiologis namun dalam prosesnya terdapat kemungkinan suatu keadaan yang dapat mengancam jiwa ibu dan bayi bahkan dapat menyebabkan kematian. OIeh karena itu, kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir harus ditangani oleh petugas kesehatan yang berwenang demi kesehatan dan keselamatan ibu dan bayi.
Setiap menit diseluruh dunia, 380 wanita mengalami kehamilan, 190 wanita menghadapi kehamilan tidak diinginkan, 110 wanita mengalami komplikasi terkait kehamilan, 40 wanita mengalami aborsi yang tidak aman dan 1 wanita meninggal. Indikator yang umum di gunakan dalam kematian ibu adalah angka kematian ibu ( AKI ). Secara global 80% kematian ibu tergolong pada kematian ibu langsung. Pola penyebab langsung dimana-mana sama, yaitu perdarahan ( 25%, biasanya perdarahan pasca persalinan), sepsis (15%), hipertensi dalam kehamilan (12%), partus macet (8%), komplikasi aborsi tidak aman (13%), dan sebab-sebab lain (8%). (Prawirohardjo, 2010).
Derajat kesehatan merupakan pilar utama bersama-sama dengan pendidikan dan ekonomi yang sangat erat dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia, sehingga dengan kondisi derajat kesehatan masyarakat yang tinggi
diharapkan akan tercipta sumber daya manusia yang tangguh, produktif dan mampu bersaing untuk menghadapi semua tantangan yang akan dihadapi dalam pembangunan disegala bidang. (Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, 2011)
Angka kematian perinatal, angka kematian anak (bayi), angka kematian maternal, dan angka kematian balita merupakan paremeter keadaan kesehatan, pelayanan kebidanan, dan kesehatan serta mencerminkankeadaaan sosial ekonomi suatu negara. (Sofian, 2012 : 149)
Ukuran keberhasilan pelayanan kebidanan modern tercermin dari penurunan Angka Kematian Maternal (Maternal Mortality Rate) sampai batas angka terendah yang dapat dicapai sesuai dengan kondisi dan situasi setempat, serta waktu. Di negara-negara maju dengan pelayanan kebidanan yang telah sempurna, angka kematian maternal telah berhasil diturunkan sampai tingkat terendah. Bahkan ukuran keberhasilan sudah bergeser ke bagaimana menekan Angka Kematian Perinatal (Perinatal Mortality Rate) dan meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan reproduksi. (Sofian, 2012 : 145)
Berdasarkan penelitian World Health Organization (WHO) diseluruh dunia, terdapat kematian ibu sebesar 500.000 jiwa per tahun dan kematian bayi sebesar 10.000.000 jiwa per tahun. Kematian Ibu dan Bayi merupakan masalah besar khususnya di negara sedang berkembang sebesar 99%. WHO memperkirakan jika ibu hanya melahirkan rata-rata 3 bayi, maka kematian ibu dapat diturunkan menjadi 300.000 jiwa dan kematian bayi sebesar 5.600.000 jiwa per tahun. Sebaran kematian ibu di Indonesia bervariasi antara 130 – 780 dalam 100.000 persalinan hidup. Meskipun telah dilakukan usaha intensif dan dibarengi makin menurunnya angka kematian ibu dan bayi disetiap rumah sakit, kematian ibu di Indonesia masih berkisar 425/100.000 persalinan hidup. (Manuaba, 2010 : 4)
Pembangunan kesehatan saat ini telah berhasil meningkatkan status kesehatan masyarakat. AKI dan AKB senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan. Pada periode 2004 sampai dengan 2007 terjadi penurunan AKI dari 307 per 100.000 kelahiran hidup menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB dari 35 per 1000 kelahiran hidup menjadi 34 per 1000 kelahiran hidup. Namun demikian keberhasilan tersebut masih perlu terus ditingkatkan, mengingat AKI dan AKB di Indonesia masih cukup tinggi dibandingkan dengan negara Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) lainnya. Target Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014 mengamanatkan agar AKI dapat diturunkan menjadi 118 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2014. Selain itu, kesepakatan global Millennium Development Goals (MDGs) menargetkan AKI di Indonesia dapat diturunkan menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 dan AKB menjadi 23 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun (www.depkes.go.id).
Dari hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 Angka Kematian Ibu adalah 359 kematian per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi adalah 32 kematian per 1000 kelahiran hidup. (Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2012)
MenurutDinasKesehatanProvinsiJawabaratjumlahkematianibudanbayibarulahir di Jawabaratmasih relatif tinggibiladibandingkandenganprovinsilain di Indonesia. BerdasarkanprofilkesehatanJawa Barat Tahun 2014 jumlahkematianibu yang terlaporkansebanyak 747/100.000 kelahiranhidupdanangkakematianbayipadatahun 2014 sebanyak 3.810 kasus. (ProfilDinasKesehatanProvinsiJawa Barat,2014)
Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu pada tahun 2013, terdapat jumlah kematian ibu sebanyak 46 kasus, adapun penyebabnya yaitu PEB sebanyak 26 orang (56,62%), perdarahansebanyak 5 orang atau 10,87%, 47,73% infeksisebanyak 2 orang atau 4,35%, 4 orang  (8,70%) meninggalkarenadecomdan  9 orang atau 19,57% meninggalolehpenyebablainnya. Sedangkan Angka Kematian Bayi berjumlah 355 kasus dengan penyebab diantaranya yaitu 128 bayiatau 36,16% disebabkankarena BBLR, 73 bayiatau 23,10% disebabkankarenaasfiksia, 2 bayiatau 0,63% karena Tetanus Neonatorum (TN), 16 bayiatau 5,06% karenainfeksi, dan 116 bayiatau 33,54% meninggalkarenapenyebab lainnya.(Dinas Kesehatan KabupatenIndramayu, 2013)
Berdasarkan data Puskesmas Pondoh pada tahun 2014 tidak terdapat angka kematian ibu (AKI). Sedangkan angka kematian bayi (AKB) berjumlah 7 orang dengan penyebabnya yaitu IUFD (Intra Uterin Fetal Death) 1 orang, BBLR (Bayi Baru Lahir Rendah) 4 orang, asfiksia 3 orang, infeksi 1 orang, premature 1 orang  dan diare 1 orang. Dari data yang ada disimpulkan bahwasannya puskesmas pondoh dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi, karena sebelumnya pada tahun 2013 Angka Kematian Ibu (AKI) berjumlah 3 orang yang disebabkan oleh TBC dan Jantung sebanyak 2 orang dan kematian 1 orang sedangkan Angka Kematian Bayu (AKB) berjumlah 13 orang yang disebabkan oleh aspexia 6 orang,Bayi Baru Lahir Rendah(BBLR) 2 orang, Jantung 1 orang, Prematur 1 orang dan Omfalokel 1 orang. (Data Puskesmas Pondoh, 2013-2014)
Kematian ibu dan bayi yang terjadi dapat dicegah dengan memberikan pelayanan kebidanan yang optimal dan sesuai dengan standar asuhan, yaitu asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin dan bayi baru lahir, oleh karena itu tugas dan keberadaan seorang bidan sangatlah penting, sebagai sarana pelayanan kesehatan di masyarakat.
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan asuhan kebidanan yang didokumentasikan dalam laporan studi kasus dengan judul “AsuhanKebidananSecaraKomperhensifPada Ny. T, G2P1A0 Di Wilayah KerjaPuskesmasPondohKabupatenIndramayuTahun 2015”.

B.       Identifikasi Masalah
Dari latar belakang diatas identifikasi masalah adalah : “Bagaimana Asuhan Kebidanan secara komprehensif pada Ny.T, G2P1A0 sejak umur kehamilan 38 minggu, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir sampai 2 minggu,di wilayah kerja Puskesmas Pondoh Kabupaten Indramayu tahun 2015?”

C.       Tujuan
1.         Tujuan Umum
Mampu memberikan Asuhan Kebidanan secara Komprehensif pada ibu dari masa kehamilan, persalinan, masa nifas,dan bayi baru lahir yang sesuai dengan Standar Pelayanan Kebidanan dengan pendekatan managemen kebidanan yang didokumentasikan dengan metode Subjektif, Objektif, Analisa dan Penatalaksanaan (SOAP).
2.         Tujuan Khusus
a.         Mampu melaksanakan pengkajian pada ibu hamil, bersalin, masa nifas, dan bayi baru lahir,dengan pendekatan managemen kebidanan.
b.         Mampu menentukan diagnosa, masalah dan kebutuhan ibu dalam masa kehamilan, bersalin, masa nifas, dan bayi baru lahir, dengan pendekatan managemen kebidanan.
c.         Mampu mengevaluasi hasil asuhan yang diberikan pada ibu hamil, bersalin, masa nifas,dan bayi baru lahir,dengan pedekatan managemen kebidanan.
d.        Mampu mendokumentasikan hasil asuhan yang diberikan pada ibu hamil, bersalin, masa nifas, dan bayi baru lahir,dengan metode penulisan data Subjektif, Objektif, Analisa, dan Penatalaksanaan (SOAP).
e.         Mampu menjelaskan macam-macam alat kontrasepsi, dan memberikan pilihan kontrasepsi pasca persalinan.
D.       Ruang Lingkup
Ruang lingkup penyusunan studi kasus ini meliputi Asuhan Kebidanan sejak usia kehamilan 38 minggu, persalinan,  masa nifas, dan bayi baru lahir sampai 2 minggu, yang dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Pondoh Kabupaten Indramayu tahun 2015.


E.       Manfaat Penulisan
1.         Teoritis
Dapat digunakan untuk menambah ilmu pengetahuan dan keterampilan secara langsung dalam memberikan asuhan yang komprehensif dan dapat menerapkan teori yang sudah didapat ke dalam kondisi nyata.
2.         Praktis
a.       Bagi Instansi Pendidikan
Sebagai metode penilaian pada mahasiswa dalam melaksanakan tugasnya dalam menyusun laporan studi kasus, mendidik dan membimbing mahasiswa agar lebih terampil dalam memberikan asuhan kebidanan.
b.       Bagi Lahan Praktik
Sebagai bahan masukan agar dapat meningkatkan mutu pelayanan Kebidanan melalui pendekatan manajemen asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, serta BBL secara komprehensif.
c.       Bagi Klien

Mendapat pelayanan asuhan kebidanan secara komprehensif yang sesuai dengan standar pelayanan kebidanan.

0 comments:

Proudly Powered by Blogger.