Category

Welcome Guys

Pages

Send Quick Massage

Name

Email *

Message *

ads

Saturday, October 31, 2015

METODE KOMUNIKATIF DALAM PENGAJARAN BAHASA

by Unknown  |  in Makalah at  10:47 PM


BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Metode pembelajaran merupakan suatu cara bagaimana seorang guru menjalankan suatu prosedur dan pelaksanaan pembelajaran. Metode tersebut ada karena sebuah signifikansi dari sebuah pembelajaran agar siswa dan guru dapat berinteraksi dengan baik. Pemilihan metode pembelajaran yang baik adalah metode yang menyesuaikan pada pelajaran yang akan disampaikan guru. Tujuan dari metode pembelajaran yakni cara mengarahkan guru dalam menyampaikan pelajaran secara baik agar dapat diterima oleh murid-murid secara jelas.
Penulis disini akan menggunakan metode komunikatif dalam proses pembelajaran. Menurut penulis metode tersebut sangat cocok bagi pembelajaran bahasa. Dalam metode ini dituntut komunikasi dua arah bagi guru dan si murid (two-ways) . Pada komunikasi itu sendiri mempunyai salah satu tujuan yang penulis anggap penting yakni behavior change (perubahan kebiasaan). Melalui behavior change, pemerolehan bahasa target akan cepat diterima oleh murid. Komunikasi juga salah satu alat bagi seseorang yang ingin mempercepat mengembangkan bahasanya secara tepat dan cepat.

B.     Rumusan Masalah
1)      Apa pengertian metode komunikatif?
2)      Ada berapa aktifitas yang mungkin dilakukan dalam metode komuniktif?
3)      Dimanakah metode komunikatif diterapkan?
4)      Apa saja langkah-langkah penyajian metode kounikatif?
5)      Apakah ada kekunggulan dan kelemahan dalam metode komunikatif?



C.    Tujuan dan Manfaat
Makalah ini kami buat agar mahasiswa bisa memahami dan memprktekkan metode komunikatif dalam kegiatan belajar mengajar pada anak didiknya.



























BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian Metode Komuikatif
Metode komuikatif adalah sebuah metode yang lebih mengandalkan kreativitas para palajar dalam melakukan latihan. Pada tahap ini keterklibatan guru secara langsung mulai dikurangi untuk memberi kesempatan kepada mereka untuk mngembangkan kemampuan sendiri. Para pelajar pada tahap ini ditekankan untuk lebih banyak berbicara dari pada guru. Secara pikologis setiap kelas mmiliki keendrungan, pandangan dan kemampuan kolektif yang tidak sama, oleh bab itu guru harus pandi memanfaatkan kondisi ini agar setiap embelajaran yang dilakukan setidaknya memberikan kegairahan kepada mereka.

B.     Hakikat Metode Komunikatif
Metode ini merupakan modifikasi dari metode Gramatika-Terjemah yang menekankan unsur penjelasan dan pemahaman secara komunikatif. Metode komunikatif didasarkan atas asumsi bahwa setiap manisia memiliki kemampuan bawaan yang disebut dengan ”alat pemerolehan bahasa”. Oleh karena itu kemampuan berbahasa bersifat kreatif dan lebih ditentukan oleh faktor internal. Oleh karena itu relevansi dan efektifitas kegiatan pembiasaan dengan metode latihan stimulus-respense-inforcement dipersoalkan.
Richards dan Rodgers (1986) mendeksripsikan Pengajaran Bahasa Komunikatif (CLT) sebagai suatu pendekatan ketimbang suatu metode, karena ia didefinisikan dalam istilah-istilah yang luas dan medan mewakili suatu filosofi pengajaran yang didasarkan pada penggunaan bahasa yang komunikatif.
Asumsi yang lain ialah bahwa belajar bahasa kedua dan bahasa asing sama seperti belajar bahasa pertama, yaitu berangkat dari kebutuhan dan minat pelajar. Oleh karena itu analisis kebutuhan pelajar merupakan landasan dalam pengembangan materi pelajaran. Prinsip pendekatan komunikatif  yakni pemerolehan bahasa pada siswa secara verbal (informasi verbal). Siswa telah belajar informasi verbal apabila ia mengingat kembali informasi itu. Indikator yang biasanya dipakai untuk kapabilitas ini berupa : menyebutkan atau menuliskan informasi seperti nama, kalimat, alasan, argumen, proporsi, atau seperangkat proposisi yang terkait.

C.    Karakteristik Metode Komunikatif
Kelahiran pendekatan komunikatif (PK) merupakan hasil dari sejumlah kajian tentang pemerolehan bahasa (iktisab al-lugah) dan berbagai penelitian mengenai metode pengajaran bahasa di Eropa dan Amerika pada tahun 70-an.
Beberapa karakteristik dalam metode komunikatif :
1)      Tujuan pengajarannya ialah mengembangkan kompetensi pelajar berkomunikasi dengan bahasa target dalam konteks komunikatif yang sesungguhnya atau dalam situasi hidup yang nyata. Tujuan PK tidak ditekankan pada penguasaan gramatika atau kemampuan membuat kalimat gramatikal, melainkan pada kemampuan memproduk ujaran yang sesuai konteks.
2)      Salah satu konsep yang mendasar dari PK adalah kebermaknaan dari setiap bentuk bahasa yang dipelajari dan keterkaitan bentuk , ragam, dan makna bahasa dengan situsi dan konteks berbahasa itu.
3)      Dalam proses belajar-mengajar, siswa bertindak sebagai komunikator yang berperan aktif dalam aktifitas komunikatif yang sesungguhnya. Sedangkan pengajar memprakarsai dan merancang berbagai pola interaksi antar siswa, dan berperan sebagai fasilitator.
4)      Aktifitas dalam kelas diwarnai secara nyata dan dominan oleh kegiatan-kegiatan komunikatif, bukan dril-dril manipulatif dan peniruan-peniruan tanpa makna (Tadrib babgha :’iy).
5)      Penggunaan bahasa ibu dalam kelas tidak dilarang tetapi diminimalkan.
6)      Dalam PK,kesilapan siswa ditoleransi untuk mendororng keberanian siswa berkomunikasi.
7)      Evaluasi dalam PK ditekankan pada kemampuan menggunakan bahasa dalam kehidupan nyata, bukan penguasaan struktur bahasa gramatika.
8)      Urutan materi pelajaran ditentukan oleh isi, fungsi, dan atau makna yang akan memelihara minat siswa.

D.    Kompetensi Komunikatif (KK)
1.      Pengertian KK
Kompetensi komunikatif adalah suatu penekanan pada kefasihan dan penggunaan bahasa yang berterima, merupakan tujuan pembelajaran. Akurasi (ketepatan) tidak diukur secara abstrak, tetapi dalam konteks. Secara ringkas Hymes (1972), menyebut empat faktor yang membangun dan menjadi ciri penanda PK, yaitu  kegramatikalan, keberterimaan, keterlaksanaan. Brown (1987) memaknai kompetensi komunikatif sebagai kompetensi yang memungkinkan seseorang untuk meneruskan pesan, menafsirkannya, dan memberinya makna dalam interaksi antar individu dalam konteks yang spesifik. Dengan kata lain, seseorang dapat dikatakan memiliki kompetensi komunikatif hanya apabila ia dapat menggunakan bahasa dengan ragam yang tepat menurut situasi dan hubungan pembicara dan pendengar.

2.      Karakteristik KK
Savignon (1983) menyebutkan 5 karakteristik KK, yang diringkaskan sebagai berikut :
1)      KK bersifat dinamis, tergantung kepada negosiasi makna antara dua penutur atau lebih yang sama-sama mengenal pemakaian bahasa. KK dengan demikian lebih bersifat interpersonal daripada intrapersonal.
2)      KK berlaku untuk bahasa lisan, bahasa tulis, dan berbagai sistem simbol lainnya.
3)      KK bersifat kontekstual. Karena komunikasiterjadi pada berbagai situasi, maka pemakai bahasa harus memilih ragam dan gaya bahasa yang sesuai dengan situasi dan lawan bicara yang dihadapinya.
4)      Berkaitan dengan teori yang membedakan antara kompetensi dan performansi, kompetensi adalah apa yang diketahui sedangkan performansi adalah apa yang dilakukan. Dengan demikian, hanya performansi yang bisa diamati, dikembangkan, dipertahankan, dan dievaluasi.
5)      KK bersifatrelatif, tidak absolut, dan tergantung pada kerjasama di antara partisipan yang terlibat.
Penulis melihat bahwasannya kompetensi strategis sangat mempengaruhi daripada metode komunikatif. Kompetensi strategis adalah kemampuan menguasai strategi komunikasi verbal dan non-verbal, untuk keperluan :
1)      Mengatasi kemacetan komunikasi yang terjadi karena kondisi tertentu, misalnya keterbatasan kosakata atau gramatika.
2)      Meningkatkan efektivitas komunikasi.
Strategi para frase, misalnya dapat digunakan untuk mengatasi kesulitan mengenai kterbatasan kosa kata. Strategi memperlambat atau memperlunak ujaran bisa digunakan untuk memberikan efek retoris.  

E.     Prinsip-prinsip Metode Komunikatif
Ricard dan Rodgers (1986) menyatakan bahwa walaupun  Pengajaran Bahasa Komunikatif (CLT)  tidak menuntut suatu teori khusus dari pembelajaran bahasa sebagai dasarnya, terdapat berbagai premis toritis yang dapat di deduksi mengenai pendekatan ini:
1)      Prinsip Komunikasi : aktivitas yang mencakup komunikasi dapat meningkatkan pembelajaran bahasa.
2)      Prinsip Tugas : aktivitas yang mencakup pelaksanaan tugas-tugas dunia nyata dapat meningkatkan pembelajaran bahasa.
3)      Prinsip Penuh Makna : siswa harus disibukkan dalam penggunaan bahasa penuh makna dan autentik.


F.     Aplikasi Metode Komunikatif
Aplikasi metode komunikatif yang akan penulis sajikan berupa penerapan metode komunikatif dalam silabus, langkah-langkah penyajian.
1.      Penerapan metode komunikatif dalam silabus
Di dalam KTSP bahasa Arab MTS terdapat rumusan Standar Kompetensi(SK) dan (KD) untuk keempat keterampilan bahasa. Dalam satu tahun ada dua tema, oleh karena itu rumusan SK dan KD dibuat per semester. Pada Kompetensi belajar mengajar ditekankan pada aktif berkomunikasi dan diskusi.
2.      Langkah-langkah penyajian
Salah satu prosedur proses belajar mengajar dalam PK dilukiskan oleh Finochiaro dan Brumfit sebagai berikut :
1)      Dialog pendek disajikan dengan didahului penjelasan tentang fungsi-fungsi ungkapan dalam dialog itu dan situasi di mana dialog itu mungkin terjadi.
2)      Latihan mengucapkan kalimat-kalimat pokok secara perorangan, kelompok atau klasikal.
3)      Pertanyaan diajukan tentang isi dan situasi dalam dialog itu, dilanjutkan pertanyaan serupa tetapi langsung mengenai situasi masing-masing pelajar. Di sini kegiatan komunikatif yang sebenarnya telah dimulai.
4)      Siswa membahas ungkapan-ungkapan komunikatif dalam dialog
5)      Siswa diharapkan menarik sendiri kesimpulan tentang aturan tata bahasa yang termuat dalam dialog. Guru memfasilitasi dan meluruskan apabila terjadi kesalahan dan penyimpulan.
6)      Pelajar melakukan kegiatan menafsirkan dan menyatakan suatu maksud dari latihan komunikasi yang lebih bebas dan tidak sepenuhnya berstruktur.
7)      Pengajar melakukan evaluasi dengan mengambil sampel dari penampilan pelajar dalam kegiatan komunikasi bebas.

G.    Langkah-langkah Penyajian Metode Komunikatif
Salah satu prosedur proses belajar belajar mengajar dalam MK dilukiskan oleh finochiaro dn brumfit (dlam huda, 1990) sebagi berikut:
1)      Dialog pendek disajikan dengan didahului penjelasan tentang fungsi-fungsi ungkapan dalam dialog itu dan situasi diman dialog itu mungkin terjadi.
2)      Latihan mengucapkan kalimat-kalimat pokok scara perorangan, kelompok atau klasikal.
3)      Pertanyan diajukan tentang isi dan situasi dalam dialog itu, dilanjutkan pertnyaan serupa tetapi langsung mengeni situasi masing-masing pelajar. Disini kegiatan komunikatif yang sebenarnya dimulai.
4)      Kelas membahas ungkapan-ungkapan komunikatif dalam dialog.
5)      Siswa diharapkan menarik sendiri kesimpulan tentang aturan tata bahasa yang termuat dalam dialog. Guru menfasilitasi dan meluruskan apabila terjadi kesalahan dan penyimpulan.
6)      Pelajar melakukan kegiatan menafsirkan dan menyatakan suatu maksud sebagai bagian dari latihan komuniki yang lebih bebas tidak sepenuhnayberstruktur
7)      Pengajar melakukan evaluasi dngan mengambil sample dari penampilan pelajar dalam kgitan komunikasi bebas.

H.    Keunggulan dan Kelemahan Metode Komunikatif
1.      Keunggulan
1)      Pelajar termotivasi dalam belajar karena pada hari pertama pelajaran, langsung dapat berkomunikasi dengan BT (dalam batas fungi nosi, kegiatan berbahasa, dan keterampilan tertentu).
2)      Pelajar lancar berkomunikasi, dalam arti menguasai kompetensi, gramatikal, sosiolinguistik, wacana, dan strategis.
3)      Susana kelas hidup dngan aktivitas komunikasi antar pelajar dengan berbagai model intraksi dan tingkat pembahasan yang cukup tinggi, sehingga tidak membosankan.
2.      Kelemahan
1)      Memerlukan guru yang menguasai keterampilan komunikatif secara memadai dalam BT.
2)      Kemampuan membaca, dalam keterampilan tinggkat ambang, tidak mendapatkan porsi yang cukup.
3)      Kontak langsung keaktivitas komunikatif bisa menyulitkan siswa pada tingkat permulaan.



         




















BAB III
PENUTUP


A.    Simpulan
Dari pemaparan makalh diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.      Metode komuikatif adalah sebuah metode yang lebih mengandalkan kreativitas para palajar dalam melakukan latihan
2.      Langkah-langkah penyajian:
1)      Dialog pendek disajikan dengan didahului penjelasan tentang fungsi-fungsi ungkapan dalam dialog itu dan situasi diman dialog itu mugkin terjadi.
2)      Latihan mengucapkan kalimat-kalimat pokok scara perorangan, kelompok atau klasikal.
3)      Pertanyan diajukan tentang isi dan situasi dalam dialog itu, dilanjutkan pertnyaan serupa tetapi langsung mengeni situasi
masing-masing pelajar.
Kelas membahas ungkapan-ungkapan komunikatif dlam dialog.
Siswa diharapkan menarik sendiri kesimpulan tentang aturan tata bahasa yang termuat dalam dialog
Pelajar melakukan kegiatan menafsirkan dan menyatakan suatu maksud sebagai bagian dari latihan komuniki yang lebih bebas tidak sepenuhnya berstruktur.
Pengajar melakukan evaluasi dngan mengambil sample dari penampilan pelajar dalam kgitan komunikasi bebas.
3.      Keunggulan:
1)      Pelajar termotivasi dalam belajar karena pada hari pertama pelajaran, langsung dapat berkomunikasi dengan BT (dalam batas fungi nosi, kegiatan berbahasa, dan keterampilan tertentu)
2)      Pelajar lancar berkomunikasi, dalam arti menguasai kompetensi, gramatikal, sosiolinguistik, wacana, dan strategis.
3)      Susana kelas hidup dngan aktivitas komunikasi antar pelajar dengan berbagai model intraksi dan tingkat pembahasan yang cukup tinggi, sehingga tidak membosankan.
4.      Kelemahan:
1)      Memerlukan guru yang menguasai keterampilan komunikatif secara memadai dalam BT.
2)      Kemampuan membaca, dalam keterampilan tinggkat ambang, tidak mendapatkan porsi yang cukup.

B.     Kritik dan Saran
Dalam pembuatan makalah diatas, mungkin masih terdapat banyak kesalahan atau kekurangan. Karena keterbatasan kemampuan kami oleh karena itu, kami mohon kepada teman-teman dan khususnya bapak pengampuh dalam bidang ini untuk membimbing kami dalam membuat makalah yang lebih sempurna.
















DAFTAR PUSTAKA


Hermawan, Asep. 2011. Metode Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Efendi, Ahmad Fuad. 2005. Metode Pengajaran. Malang: Misykat


























METODE KOMUNIKATIF DALAM PENGAJARAN BAHASA
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengajaran Berbicara
dengan dosen pengampu Sumarto R.S, Drs.
MAKALAH



UNIVERSITAS WIRALODRA









Disusun oleh:
Kelompok 6/IIIc
1.      Esih Sukesih
2.      Nur Laela
3.      Renty S. Hidayat
4.      Septiawan
5.      Siti Mutmainah
6.      Widia Wati



Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonsia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
UNIVERSITAS WIRALODRA
INDRAMAYU
2011
KATA PENGANTAR


Alhamdulillah puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt, karena atas segala limpahan rahmat-Nya kami dapat menyusun makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam kami limpahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad saw, beserta keluarganya, sahabatnya, dan seluruh umatnya sampai akhir zaman.
Makalah ini membahas tentang Metode Komunikatif dalam Pengajaran Bahasa. Dalam penyusunan makalah ini kami banyak mendapat  bimbingan, bantuan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah yang kami buat. Terutama ucapan terimakasih di tujukan kepada dosen mata kuliah Pengajaran Berbicara, bapak Sumarto R.S, Drs.
Adapun isi dari makalah ini jauh dari sempurna karena keterbatasan kemampuan kami, baik kemampuan mengolah konsepsi ataupun kemampuan apersepsi. Sehingga dapat dimaklumi apabila isi makalah kami banyak kekurangannya. Itu sebabnya kritik dan saran sangat kami harapkan untuk perbaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca, dan menjadi tambahan khazanah ilmiah bagi kita semua. Amin..



Indramayu, 24 Oktober 2011


Penyusun




i
 

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR .......................................................................................      i
DAFTAR ISI ......................................................................................................     ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................     1
A.      Latar Belakang .................................................................................     1
B.       Rumusan Masalah ............................................................................     1
C.       Tujuan dan Manfaat .........................................................................     2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................     3
A.    Pengertian Metode Komunikatif.......................................................     3
B.     Hakikat Metode Komunikatif...........................................................     3
C.     Karakteristik Metode Komunikatif...................................................     4
D.    Kompetensi Komunikatif (KK).........................................................     5
E.     Prinsip-prinsip Metode Komunikatif.................................................     6
F.      Aplikasi Metode Komunikatif...........................................................     7
G.    Langkah-langkah Penyajian Metode Komunikatif............................     8
H.    Keunggulan dan Kelemahan Metode Komunikatif ..........................     8

BAB III PENUTUP ...........................................................................................   10
A.    Simpulan ...........................................................................................   10
B.     Kritik dan Saran.................................................................................   11

DAFTAR PUSTAKA






ii
 
 

0 comments:

Proudly Powered by Blogger.