BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Penyakit diare masih jadi salah satu masalah kesehatan
masyarakat yang penting karena merupakan penyumbang ketiga angka kesakitan
(morbiditas) dan kematian (mortalitasnya) anak di berbagai negara termasuk indonesia. Di perkirakan lebih dari 1,3 miliar
serangan dan 3,2 Jta kematian pertahun pada balita di sebabkan oleh diare.
Setiap anak mengalami episode serangan rata-rata 3,3 kali setiap tahun. Lebih
kurang 80% kematian terjadi pada anak berusia kurang dari 2 tahun.
Penyebab utama kematian diare adalah dehiidrasi akibat
kehilangan cairan dan elektrolit melalui tinja. Penyebab lainnya adalah
dientri, kurang gizi,dan infeksi.golongan umur yang paling menderita akibat
diare adalah anak-anak karena daya tahan tubuhnya masih lemah (widoyono, 2012).
Penyakit diare merupakan penyakit yang sangat berbahaya dan
terjadi hampir di seluruh daerah geografis di dunia dan bisa penyerang seluruh kelompok usia laki-laki maupun
perempuan,tetapi diare dengan tingkat dehidrasi berat dengan angka kematian
paling tinggi banyak terjadi pada bayi dan balita diare sering di anggap
sebagai penyakit sepele,padahal di tingkat global dan nasional fakta menunjukan
sebaliknya.
Berdasarkan catatan WHO secara global, tingkat kematian anak
mengalami penurunan sebesar 41% dari estimasi 87 kematian per 1000 kelahiran
hidup pada tahun 2011.penurunan ini menjadi penurunan rata-rata angka kematian
anak sebesar2,5% setiap tahunnya. Jumlah kematian anak telah menurun dari 12jta
pada tahun 1990 dan pada tahun 2011 sebanyak 6.900.000 anak.
Penyebab utama kematian pada anak di seluruh dunia adalah
pneumonia,komplikasi kelahiran prematur, diare, asfiksia, dan malari.sekitar
sepertiga dari semua kematian pada anak adalah kekurangan gizi.diare menempati
urutan kelima menyumbang kematian pada anak di seluruh dunia.
Tahun 2010 dilaporkan 2,5jta kasus diare pada anak di seluruh
dunia.kasus diare terbanyak di asia dan afrika kurang memadainya status gizi
pada anak. Dan kurangnya sanitasi air bersih.
Jumlah kematian anak di seluruh dunia sebanyak 6,9jta anak
pada tahun 201. Dari jumlah kematian tersebut didapat 18% kematian akibat
penyakit diare. Kelompok umur yang paling tertinggi terkena diare di seluruh
dunia yatu umur di bawah 5 tahun. Menurut data anak yang meninggal di seluruh
dunia padatahun 2011 sebanyak 6,9jta anak .
Berdasarkan profil kementrian kesehatan republik indonesia
2011. Pada tahun 2009 dilaporkan kejadian luar biasa diaredi indonesia dengan
jumlah penderita sebanyak 5,756 atau sebesar 1,74%, tahun 2010 sebanyak 4,204
atau sebesar 1,74%. Data terakhir pada tahun 2011 kejadian diare sebanyak 3,003
atau sebanyak 0,40% dari hasil data kejadian diare tahun 2009-2011 terjadi
penurunan angka kejadiannya (zulkarnaen,2014)
1.2.
perumusan masalah
berdasarkan latar belakang di atas, maka hal yang menjadi
masalah dalam penelitian ini adalah “ bagaimanakah gambaran pengetahuan ibu
tentang penyakit diare pada balita di desa tambak kecamatan indramayu tahun 2015?”
1.3.
tujuan penelitian
1.3.1. tujuan umum
Untuk mengetahui
gambaran pengetahuan ibu tentang penyakit diare pada balita di desa tambak
kecamatan indramayu tahun 2015.
1.3.2.
tujuan khusus
a) untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang penyakit diare pada
balita
di desa tambak kecamatan indramayu
berdasarkan pendidikan.
b)
untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang penyakit
diare pada balita
di desa
tambak kecamatan indramayu berdasarkan pekerjaan.
c) untuk mengetahui gambaran pengetahuan
ibu tentang penyakit diare pada balita
di desa tambak kecamatan
indramayu berdasarkan umur.
1.4.
manfaat
penelitian
1.4.1.
bagi masyarakat
Hasil
di harapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyakat terutama pada para ibu
tentang pentingnya memperhatiakan tanda-tanda yang dapat mempengaruhi
terjadinya penyakit diare pada balita sehingga di harapkan dapat menurunkan
angka kejadian penyakit diare.
1.4.2.
bagi institusi
Untuk
menambah informasi dan referensi perpustakaan istitusi pendidikan Akademi Keperawatan
Akper Pemkab Indramayu.
1.4.3.
bagi peneliti
Memperoleh pengalamannyata dan menambah
wawasan dalam penelitian mengenai gambaran pengetahuan ibu tentang penyakit
diare pada balita.
1.5.kerangka konsep
Adapun yang menjadi kerangka
konsep dalam penelitian pada peran ibu adalah sesuai dengan yang di uraikan
pada studi pustaka.
Variabel independent
variabel dependent
Faktor yang mempengaruhi
Gambaran
pengetahuan ibu tentang penyakit diare pada balita
-
pendidikan
-
pekerjaan
-
umur
pengetahuan :
1.5.1.
variabel independent
Variabel independent adalah variabel
yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependent (terikat).
Variabel ini juga di kenal dengan nama variabel bebas., artinya bebas dalam
mempengaruhi variabel lain, variabel ini punya nama lain seperti variabel
prediktor, resiko, atau kausa.
1.5.2.
variabel dependent
Variabel
dependent adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi akibat karena variabel
bebas terhadap perubahan. Variabel ini juga di sebut dengan sebagai variabel
efek, outcome,atau event (hidayat, 2011).
DAFTAR PUSTAKA
Dewi,
vivian Nanny Lia. (2011). Asuhan neonatus
bayi dan anak balita. Cetatan ke 3. Selemba medika : jakarta.
Dion,
yohannes dan betan, yasinta.(2013). Asuhan keperawatan keluarga konsep dan
praktik. Cetakan pertama. Nuha medika : yogyakarta.
Hidayat,A.Aziz
Alimul.(2011). Metode penelitian keperawatan dan teknik analisa data. Edisi I.
Salemba medika : jakarta.
Hidayat,
A. Aziz Alimul. (2008). Pengantar ilmu kesehatan anak untuk pendidikan
kebidanan. Edisi . salemba medika : jakarta.
Notoatmodjo,
soekidjo. (2010). Metodologi penelitian kesehatan Rineka cipta : jakarta.
PROPOSAL
PENELITIAN
GAMBARAN
PENGETAHUAN IBU TENTANG PENYAKIT DIARE
PADA BALITA DI
DESA TAMBAK KECAMATAN INDRAMAYU
KABUPATEN
INDRAMAYU
TAHUN 2015
KARYA TULIS
ILMIAH
“Diajukan guna
untuk memenuhi salah satu tugas
Mata kuliah
Riset keperawatan”
Oleh :
Nama : ITA
NOVIYANTY
Nim : 13020
AKADEMI
KEPERAWATAN PEMERINTAH DAERAHINDRAMAYU
Jl. Murah Nara
No.06 Sindang-Indramayu telp.(0234) 272551
INDRAMAYU
2015
0 comments:
Post a Comment