GANGUAN
DAN PENYULIT PADA MASA KEHAMILAN
R.
HARYONO ROESHADI
Bagian
Kebidanan Dan Penyakit Kandungan
Fakultas
Kedokteran
Universitas
Sumatera Utara
A. PENDAHULUAN
Angka
kematian ibu bersalin dan angka kematian perinatal umunya dapat digunakan
sebagai petunjuk untuk menilai keadaan gizi dan kesehatan ibu, tingkat pelayanan
kesehatan ibu pada waktu hamil, melahirkan dan masa nifas, serta kondisi
kesehatan lingkungan. Menurut hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga ( SKRT )
tahun 1986, angka kematian ibu bersalin di Indonesia masih sangat tinggi,
berkisar 450 per 100.000 kelahiran hidup. Bila kita bandingkan dengan negara
Asean lainnya, dimana angka kematian ibu bersalin berkisar 5-60 per 100.000
kelahiran hidup, maka angka tersebut jelas sangat tinggi. Sebagian besar
kematian ibu tersebut yaitu sekitar 67% ternyata terjadi pada masa kehamilan
7 bulan ke atas, masa bersalin, atau masa nifas. Diduga angka kematian ibu yang
tinggi ini erat hubungannya dengan :
·
Status
wanita Indonesia yang masing rendah. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya
diskriminasi terutama dalam soal makanan dan pendidikan terhadap wanita, yang
pada akhirnya akan menyebabkan keadaan gizi yang kurang memadai dan pendidikan
yang tertinggal terutama pada wanita pedesaan.
·
Pekerjaan
wanita terutama di pedesaan yang terlalu berat dan tidak didukung oleh gizi
yang cukup.
·
Proses
reproduksi yang berlangsung terlalu giat, terlalu dini, terlalu banyak dan terlalu
rapat, dan umumnya semua ini berhubungan dengan kemiskinan, ketidaktahuan dan
kebodohan.
·
Pelayanan
obstetri masih sangat terbatas cakupannya sehingga belum mampu menaggulangi ibu
hamil resiko tinggi dan kasus gawat darurat pada lini terdepan. Disamping itu
transportasi yang sulit, ketidakmampuan membayar pelayanan yang baik dan
pantangan tertentu pada wanita hamil juga ikut berperan. Dari uraian di atas
terlihat faktor yang multi komplek yang masih ikut berperan dan arus
ditanggulangi untuk menurunkan angka kematian ibu bersalin. Umunya sebagian
besar faktor-faktor di ataslah yang akan menyebabkan terjadinya gangguan dan
penyulit pada kehamilan, persalinan dan nifas.
B. KEHAMILAN RESIKO TINGGI
Gangguan dan
penyulit pada kehamilan umumnya ditemukan pada kehamilan resiko tinggi.Yang
dimaksud dengan kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan yang akan menyebabkan
terjadinya bahaya dan komplikasi yang lebih besar baik terhadap ibu maupun
terhadap janin yang dikandungnya selama masa kehamilan, melahirkan ataupun
nifas bila dibandingkan dengan kehamilan persalinan dan nifas normal. Secara
garis besar, kelangsungan suatu kehamilan sangat bergantung pada keadaan dan
kesehatan ibu, plasenta dan keadaan janin. Jika ibu sehat dan didalam darahnya
terdapat zat-zat makanan dan bahan- bahan organis dalam jumlah yang cukup, maka
pertumbuhan dan perkembangan bayi dalam kandungan akan berjalan baik. Dalam
kehamilan, plasenta akan befungsi sebagai alat respiratorik, metabolik,
nutrisi, endokrin, penyimpanan, transportasi dan pengeluaran dari tubuh ibu ke
tubuh janin atau sebaliknya. Jika salah satu atau beberapa fungsi di atas terganggu,
maka janin seperti “tercekik”, dan pertumbuhannya akan terganggu. Demikian juga
bila ditemukan kelainan pertumbuhan janin baik berupa kelainan bawaan ataupun
kelainan karena pengaruh lingkungan, maka pertumbuhan dan perkembangan janin
dalam kandungan dapat mengalami gangguan. Menurut penelitian telah diketahui
bahwa umur reproduksi sehat pada seorang wanita berkisar antara 20-30 tahun,
artinya ; melahirkan setelah umur 20 tahun jarak persalinan sebaiknya 2-3 tahun
dan berhenti melahirkan setelah umur 30 tahun. Berarti anak cukup 2-3 orang.
Telah dibuktikan bahwa kelahiran ke empat dan seterusnya akan meningkatkan
kematian ibu dan janin. Abortus ( keguguran ), prematuritas dan dismaturitas (
bayi kecil untuk masa kehamilan ) dan postdatisme ( kehamilan lewat waktu )
kadang-kadang masih sulit di deteksi dengan baik. Dengan pengenalan dan
penanganan dini, gangguan dan penyulit kehamilan dapat dikurangi. Penyakit yang
diderita ibu baik sejak sebelum hamil ataupun sesudah kehamilan, seperti :
penyakit paru, penyakit jantung sianotik, penyakit ginjal dan hipertensi,
penyakit kelenjar endokrin ( gondok , diabetes mellitus, penyakit hati ), penyakit
infeksi ( virus, bakteri parasit ), kelainan darah ibu-janin ataupun keracunan
obat dan bahan-bahan toksis, juga merupakan penyabab yang mengakibatkan
terjadinya gangguan dan penyulit pada kehamilan. Disamping itu, kehamilan
sendiri dapat menyebabkan terjadinya penyakit pad ibu hamil. Penyakit yang
tergolong dalam kelompok ini antara lain : toksemia gravidarum ( keracunan
hamil ), perdarahan hamil tua yang disebabkan karena plasenta previa ( plasenta
menutupi jalan lahir ), dan solusio plasenta ( plasenta terlepas sebelum anak
lahir ). Penyebab kematian ibu bersalin di Indonesia masih di dominasi oleh
perdarahan, infeksi dan toksemia gravidarum. Seperti diuraikan sebelumnya,
lingkungan dimana ibu hamil bertempat tinggal secara tidak langsung juga
berperan dalam timbulnya penyulit pada kehamilan. Tempat tinggal yang pengap,
kurang udara segar, lingkungan yang kotor, ibu yang tidak dapat beristirahat
cukup dan gizi yang jelek dapat merupakan faktor penyebab.
Dalam
kehamilan, pertumbuhan dan perkembangan janin sebaiknya harus dapat diikuti
dengan baik. Adanya kelainan pertumbuhan janin seperti KMK ( kecil untuk masa
kehamilan ), BMK ( besar untuk masa kehamilan ), kelainan bawaan seperti
hidrosefalus, hidramnion, kehamilan ganda ataupun adanya kelainan letak janin
sedini mungkin harus segera dapat di deteksi. Bila keadaan ini baru di diagnose
pada kehamilan lanjut, maka penyulit pada kehamilan dan persalinan akan sering dijumpai.
Kemiskinan, kebodohan, ketidaktahuan, dan budaya diam wanita Indonesia, ditambah
lagi oleh transportasi yang sulit dan ketidakmampuan membayar pelayanan yang
baik akan menyebabkan pelayanan antenatal di Indonesia masih kecil cakupannya.
Pada ibu
hamil pemeriksaan antenatal memegang peranan penting dalam perjalanan kehamilan
dan persalinannya. Penelitian pada ibu hamil di Jawa Tengah pada tahun 1989 –
1990 menemukan bahwa ibu hamil dan bersalin yang tidak memeriksakan
kehamilannya pada tenaga medis akan mengalami resiko kematian 3-7 kali
dibandingkan dengan ibu yang memeriksakan kehamilannya. Menurut Hanafiah pada
penelitiannya di RS. Dr. Pirngadi Medan, ditemukan kematian maternal pada 93,9%
kelompok tidak terdaftar. Sedangkan Tobing pada tahun 1984-1989 menemukan
kematian maternal pada 67,9% kelompok tidak terdaftar. Yang dimaksud dengan
kelompok tidak terdaftar adalah kelompok ibu hamil yang memeriksakan dirinya
kurang dari 4 kali selama kehamilannya. Akibat kurangnya pemeriksaan antenatal
yang dilakukan oleh tenaga medis terlatih ( bidan ©2004 Digitized by USU
digital library
Dokter dan
dokter ahli ) banyak kasus dengan penyulit kehamilan tidak terdeteksi. Hal ini
tentu saja akan menyebabkan terjadinya komplikasi yang lebih besar dalam perjalanan
kehamilan dan persalinannya sehingga pada akhirnya akan mengakibatkan
morbiditas dan mortalitas yang lebih besar pada ibu dan janin. Disamping itu
karena pelayanan obstetri di lini terdepan masih sangat terbatas cakupannya dan
belum mampu menanggulangi kasus gawat darurat, ditambah dengan transportasi
yang masih sulit dan tidak mampu membayar pelayanan yang baik, banyak kasus
rujukan yang diterima di Rumah Sakit sudah sangat terlambat dan gawat sehingga
sulit ditolong.
C. USAHA PENCEGAHAN PENYULIT PADA KEHAMILAN DAN
PERSALINAN
Dari
uraian di atas jelas terlihat bahwa usaha untuk pencegahan penyakit kehamilan
dan persalinan tergantung pada berbagai faktor dan tidak semata-mata tergantung
dari sudut medis atau kesehatan saja. Faktor sosial ekonomi diduga sangat
berpengaruh. Karena pada umunya seseorang dengan keadaan social ekonomi rendah
seperti diuraikan di atas, tidak akan terlepaa dari kemiskinan, kebodohan dan
ketidaktahuan sehingga mempunyai kecenderungan untuk menikah pada usia muda dan
tidak berpartisipasi dalam keluarga berencana.
Disamping
itu keadaan sosial ekonomi yang rendah juga akan megakibatkan gizi ibu dan
perilaku pemanfaatan pelayanan kesehatan yang jelek. Transportasi yang baik
disertai dengan ketersediaannya pusat-pusat pelayanan yang bermutu akan dapat
melayani ibu hamil untuk mendapatkan asuhan anenatal yang baik, cakupannya
luas, dan jumlah pemeriksaan yang cukup.
Di negara
maju setiap wanita hamil memeriksakan diri sekitar 15 kali selama kehamilannya.
Sedangkan di Indonesia pada kehamilan resiko rendah dianggap cukup bila
memeriksakan diri 4-5 kali.
Jadi
secara garis besar dapat disimpulkan bahwa usaha yang dapat dilakukan untuk
pencegahan penyulit pada kehamilan dan persalinan adalah :
1.
Asuhan
antenatal yang baik dan bermutu bagi setiap wanita hamil.
2.
Peningkatan
pelayanan, jaringan pelayanan dan sistem rujukan kesehatan.
3.
Peningkatan
pelayanan gawat darurat sampai ke lini terdepan.
4.
Peningkatan
status wanita baik dalam pendidikan, gizi, masalah kesehatan
5.
wanita
dan reproduksi dan peningkatan status sosial ekonominya.
6.
Menurunkan
tingkat fertilitas yang tinggi melalui program keluarga berencana.
DAFTAR
KEPUSTAKAAN
Barbara
Abrams : Maternal Nutrition. Dalam : Maternal-Fetal Medicine. Robert K
Creasy,
Robert Risink ( Ed. ) WB Saunders Company 3th Edition, 1994.
Erdjan
Albar, Rustam Mochtar : Konsep Usaha Penyelamatan Ibu. Pentaloka Peran
Masyarakat
Dalam Upaya Penyelamatan Ibu Tingkat Propinsi Sumatera Utara,
1988.
Haryono
Roeshadi : Pemeliharaan Kesehatan Ibu Dan Anak Menuju Keluarga Yang
Bahagia
Dan Sejahtera. Panel Diskusi PHBI Fakultas Kedokteran USU, 1986.
Julie
A. Lemieux : Prenatal Care. Dalam : Manual of Obstetrics Diagnosis and
Therapy.
Kenneth R Niswandu ( Ed. ) Little Brown and Company 4th edition,
1991.
Saifuddin
AB : Kematian Maternal. Dalam : Miknjosastro H, Saifuddin AB,
Rachimhadhi
T ( Ed. ). Ilmu Kebidanan Edisi 3, Jakarta : YBP-JP, 1991.
Saifuddin
AB : Penanganan Kehamilan Resiko Tinggi Dalam Upaya Menurunkan
Angka
Kematian Ibu dan Bayi. Dalam : Perinatologi tahun 2000, Forum Ilmiah
Perinatologi
FK-UI dan RS Harapan Kita. Titut S. Pusponegoro, Abdul Latif dan
HE
Monintja ( Ed. ), 1993.
Tunggul
Simanjuntak : Kematian Maternal di RS Dr. Pirngadi Medan 1990-1994.
Tesis
Bagian Obstetri dan Ginekologi FK-USU, 1995.
©2004
Digitized by USU digital library
0 comments:
Post a Comment