ASAL-USUL BERDIRINYA KABUPATEN INDRAMAYU
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Melihat
berbagai fakta yang terjadi saat ini, tidak sedikit para remaja yang belum memahami
dan mengerti mengenai peristiwa sejarah yang ada didaerahnya masing-masing,
seperti asal-usul daerah sendiri . Hal ini diakibatkan oleh arus globalisasi
yang telah mengglobal dan kurangnya sosialisasi, sehingga generasi penerus
kurang memahami dan mengetahui asal-usul daerahnya sendiri.
Memahami dan
mengerti akan asal-usul suatu daerah, apalagi daerah kita sendiri, dapat
menjadi lebih menghargai perjuangan para pendiri dan berusaha untuk menjaga dan
melestarikannya.
2. Tujuan Penulisan
Untuk mengenal dan mengetahui letak dan iklim Kabupaten
Indramayu.
Untuk mengetahui asal usulnya berdirinyaka Kupaten Indramayu.
Untuk mengetahui perkembangan Kabupaten Indramayu dimasa sekarang.
Untuk menghargai para pendiri dan untuk menjaga serta melestarikan Kabupaten Indramayu.
Untuk lebih mengenal peristiwa sejarah yang ada disekitar kita yaitu di Indramayu.
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan kita mengenai keberagaman peristiwa sejarah local yang ada di sekitar kita, yaitu di Kabupaten Indramayu.
Untuk mengetahui asal usulnya berdirinyaka Kupaten Indramayu.
Untuk mengetahui perkembangan Kabupaten Indramayu dimasa sekarang.
Untuk menghargai para pendiri dan untuk menjaga serta melestarikan Kabupaten Indramayu.
Untuk lebih mengenal peristiwa sejarah yang ada disekitar kita yaitu di Indramayu.
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan kita mengenai keberagaman peristiwa sejarah local yang ada di sekitar kita, yaitu di Kabupaten Indramayu.
3. Perumusan Masalah
Bertolak
dari latar belakang dan tujuan, penulis bermaksud membahas mengenai asal-usul
berdirinya Kabupaten Indramayu. Untuk mengkaji hal tersebut, perlu diadakan
pembatasan masalah. Pokok permasalahan tersebut sepertidi bawah ini :
1. Dimanakah letakKabupaten Indramayu ?
2. Bagaimanakah keadaan iklim Kabupaten
Indramayu?
3. Bagaimanakah asal-usul berdirinya
Kabupaten Indramayu ?
4. Bagaimanakah perkembangan Kabupaten
Indramayu hingga saat ini ?
4. Kerangka Teori
a.
Landasan
Teori
Menurut Asepsaiba yang di kutip
darisalah satusitus , jabar.go.id sekitar 98,70% wilayah Indramayu
bagian barat daya dan utara terletak pada ketinggian 0-3 meter diatas permukaan
laut dan berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Ferguson, wilayah Indramayu
termasuk pada type D (iklim sedang)
b.
Hipotesis
Berdasarkan perkembangan zaman dan
arusglobalisasi yang semakin kencang, tidak sedikit para remaja yang belum
memahami dan mengerti mengenai peristiwa sejarah yang ada didaerahnya
masing-masing, seperti asal-usul daerahnya sendiri. Hal ini dapat terjadi,
karena kurangnya pelestarian sejarah dan kebudayaan dari masa kemasa dan
kurangnya sikap ingin tahu dari diri remaja itu sendiri, sehingga tidak sedikit
para remaja yang belum memahami dan mengerti mengenai peristiwa sejarah yang
ada di daerahnya masing-masing , seperti asal-usul daerahnya sendiri. Memahami
dan mengerti akan asal-usul suatu daerah, kita dapat menjadi lebih menghargai
perjuangan para pendiri dan berusaha untuk menjaga dan melestarikannya
c.
MetodePenelitian
Dalam pembuatan karya ilmiah ini,
saya menggunakanmetode penelitian deskriptif , yaitu penelitian yang langsung
kelapangan dengan mewawancarai nara sumber, yaitu seorang tokoh yang dianggap
mengetahui asal-usul berdirinya Kabupaten Indramayu.
5. Sumber Data
Sumber data yang diperoleh karya ilmiah ini, berasal dari dua sumber ,
yaitu :
Sumber data primer yaitu data yang diperoleh melalui wawancara kepada nara
sumber , yaitu Bapak Cardi (guru Bahasa Indramayu). Sumber data skunder yaitu
data diperoleh dengan cara mengambil referensi dari berbagai situs di internet
, diantaranya www.jabar.go.id dan www.indramayu.com dan buku-buku kesejarahan.
B.
Pembahasan
1. Letak Kabupaten
Indramayu
Indramayu
terletak pada 107”51’ – 108”35’ BT dan 6”15’ – 6”40’ LS, dan berada pada ketinggian
0 – 100 meter di atas permukaan laut. Sekitar 98,70% wilayah Indramayu bagaian
barat daya dan utara terletak pada ketinggian 0 – 3 meter di atas permukaan
laut. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Subang, sebelah utara
berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Cirebon
dan Laut Jawa, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Majalengka, Sumedang
dan Cirebon.
Kota Indramayu
berjarak 200 km dari Jakarta sebagai ibu kota negara, dan 130 km dari Kota
Bandung sebagai ibu kota propinsi, dengan panjang pantai 114 km yang membentang
sepanjang Pantai Utara antara Cirebon-Subang. Denagn letak
yang seperti ini, Indramayu menjadi satu titik stategis dalam lalu lintas
perdagangan antar kota.
2.
Iklim Kabupaten Indramayu
Suhu harian
Kabupaten Indramayu berkisar antara 26 0 C – 27 0C dengan suhu harian tertinggi
30 0C dan terendah 18 0C. Kelembaban udaranya berkisar antara 70 – 80 %. Curah
hujan rata-rata tahunan 1.428,45 mm/tahun,
dengan jumlah hujan 75 hari. Berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Ferguson,
wilayah ini termasuk type D (iklim sedang). Angin Barat dan angin timur bertiup
secara bergantian kurang lebih setiap 6 bulan, angin barat bertiup
bulanDesember sampai bulan April dan angin timur pada bulan Mei sampai dengan bulan
Oktober. Kecamatan yang mengalami curah hujan tinggi antara lain Kecamatan
Anjatan, Cikedung dan Kecamatan Haurgeulis secara berturut-turut adalah 2.167
mm/tahun, 1.869 mm/tahun dan 1.865 mm/tahun. Sedangkan hari hujan terbanyak
adalah Kecamatan Cikedung dan Gabuswetan yaitu sebanyak 94 hari hujan per
tahun.
3.
Asal-usul Berdirinya Kabupaten
Indramayu
Indramayu
adalah salah satu Kabupaten yang terletak di Pesisir Utara Jawa Barat, yang
didirikan oleh Raden Aria Wiralodra, putra Tumenggung Gagak Singalodra dari
Bagelen Jawa Tengah. Raden Wiralodra mempunyai garis keturunan Majapahit dan
pajajaran. Ketika ia sedang bertapa/bersemedi di kaki Gunung Sumbing, ia
mendapat wangsit.Ia diperintahkan untuk pergi ke arah matahari terbenam dan
mencari lembah Sungai Cimanuk. Setelah berada di sana, Raden Wiralodra
diperintahkan untuk berhenti dan menebang semak belukar untuk mendirikan sebuah
tempat tinggal dan diperintahkan untuk menetap di sana.
Menurut sang
pemberi wangsit kelak tempat itu akan menjadi subur dan makmur serta tujuh
turunan Raden Wiralodra akan memerintah di sana dan hidup bahagia.
Kemudian Raden Wiralodra berangkat untuk menjalankan wangsit tersebut. Ia pergi ditemani oleh Ki Tinggil. Setelah sampai di suatu tempat yang diperintahkan, yaitu di lembah Sungai Cimanuk, kemudian ia mengambil senjata yang dibawanya, yaitu Cakra Undaksana untuk menebang semak belukar untuk dijadikannya sebuah tempat tinggal, sesuai yang diperintahkan oleh sang pemberi wangsit.Setelah Raden Wiralodra mampu mendirikan sebuah tempat tinggal, ia berjalan-jalan sejenak di tepi Sungai Cimanuk. Di tengah perjalanan, ia bertemu wanita yang sangat cantik. Wanita itu bernama Nyi Endang Darma. Raden Wiralodra jatuh hati pada Nyi Endang Darma.
Kemudian Raden Wiralodra berangkat untuk menjalankan wangsit tersebut. Ia pergi ditemani oleh Ki Tinggil. Setelah sampai di suatu tempat yang diperintahkan, yaitu di lembah Sungai Cimanuk, kemudian ia mengambil senjata yang dibawanya, yaitu Cakra Undaksana untuk menebang semak belukar untuk dijadikannya sebuah tempat tinggal, sesuai yang diperintahkan oleh sang pemberi wangsit.Setelah Raden Wiralodra mampu mendirikan sebuah tempat tinggal, ia berjalan-jalan sejenak di tepi Sungai Cimanuk. Di tengah perjalanan, ia bertemu wanita yang sangat cantik. Wanita itu bernama Nyi Endang Darma. Raden Wiralodra jatuh hati pada Nyi Endang Darma.
Setelah itu
tempat tinggal Raden Wiralodra tersebut berkembang menjadi luas dan diberi nama
Darma Ayu oleh Raden Wirlodra yang diambil dari nama seorang wanita yang
dikaguminya, karena kecantikan dan kesaktiannya, yaitu Nyi endang Darma, serta
dapat diartikan kewajiban yang utama atau tugas suci.
Lembah Sungai
Cimanuk yang diberi nama Darma Ayu yang kemudian berubah menjadi “Indramayu”,
setelah terbebas dari kekuasaan Pajajaran pada tahun 1527, diproklamirkan
berdirinya oleh Raden Wiralodra pada hari Jumat Kliwon tanggal 1 Muharram 934 H
atau 1 Sura 1449 dan jatuh pada tanggal 7 Oktober 1527, sekarang tanggal
tersebut resmi ditetapkan sebagai hari jadi Indramayu.
Setelah 1527,
daerah Indramayu terbagi dalam tiga propinsi meliputi:
Propinsi Singapura, meliputi sebelah timur sampai Sungai Kamal.
Propinsi Rajagaluh, meliputi daerah tengah sampai Jati Tujuh.
Propinsi Sumedang, meliputi bagian barat sampai Kandanghaur.
Propinsi Singapura, meliputi sebelah timur sampai Sungai Kamal.
Propinsi Rajagaluh, meliputi daerah tengah sampai Jati Tujuh.
Propinsi Sumedang, meliputi bagian barat sampai Kandanghaur.
Tahun 1546
Indramayu menjadi bagian Kesultanan Cirebon. Tahun 1615 sebelah timur Sungai
Cimanuk menjadi bagian Kesultanan Cirebon dan bagian baratnya termasuk dalam
wilayah Kerajaan Mataram. Kemudian pada tahun 1681, mulai dikuasai Kompeni.
Indramayu jatuh kedalam kekuasaan Kompeni Belanda seluruhnya seperti halnya
dengan daerah-daerah lain, dijajah dan diambil hak-haknya secara paksa. Zaman
pemerintahan Daendles (1806 – 1811) daerah sebelah barat Sungai Cimanuk
dimasukkan dalam Prefektur Cirebon Utara. Pada masa ini berada dalam kekuasaan
Kerajaan Demak.
4. Perkembangan
Kabupaten Indramayu hingga Saat ini
Kabupaten
Indramayu saat ini semakin makmur dan sejahtera, baik dalam bidang ekonomi,
maupun sosial dan budaya. Indramayu dikenal sebagai lumbung padi, mengingat
58,27% dari luas wilayahnya 204.011 Ha merupakan areal persawahan, dikenal juga
sebagai produsen ikan laut, karena dari seluruh produksi ikan laut Jawa Barat
sepertiganya berasal dari Indramayu.Selain dikenal sebagai penghasil buah
mangga yang merupakan ciri khas Kabupaten Indramayu, Indramayu juga memiliki
potensi wisata yang lengkap, baik wisata alam. Wisata ilmu pengetahuan dan
teknologi (iptek) dan wisata rohani serta potensi seni dan budaya yang beraneka
ragam misalnya Upacara Adat Ngarot, Nadran, Ngunjung, Tar;ing dan Genjring
Akrobat.
C.
Penutup
1.
Kesimpulan
Dengan
kegigihan dan semangat Raden Wiralodra untuk mendirikan sebuah tempat tinggal
di Lembah Sungai Cimanuk dan memerintahka di sana berdasarkan wangsit yang ia
terima ketika bertapa/bersemedi di kaki Gunung Sumbing, akhirnya wilayah
tersebut semakin luas dan makmur, wilayah tersebut sekarang bernama Indramayu.
2.
Saran
Kita sebagai
generasi penerus bangsa hendaknya harus mengetahui asal-usul daerah kita,
supaya kita bisa membangun daerah kita sendiri menjadi lebih baik lagi dan
menghargai para pendirinya.Agar sejarah, peninggalan sejarah dan kebudayaan
yang ada di daerah kita tetap lestari, kita harus menjaga dan merawatnya dengan
baik.
Daftar Pustaka
http:www,jabar.go.id
http:www.indramayu.com
Abdullah, Taufik, Sejarah Kota-kota Lama Di Jawa Barat,
2000. Alqaprint: Jakarta
Koentjaraningrat, Kebudayaan Jawa, 1984, Balai Pustaka:
Jakarta
0 comments:
Post a Comment