Category

Welcome Guys

Pages

Send Quick Massage

Name

Email *

Message *

ads

Saturday, October 10, 2015

MAKALAH TENATANG SCABIES

by Unknown  |  in Makalah at  6:50 PM


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu kesejahteraa umum. (Indonesia Sehat 2010)
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan bio – psiko – sosial – spiritual secara koprehensif yang ditunjukan kepada individu, keluarga dan masyarakat bak yang sakit maupun yang sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. (Depkes RI, 1989 : 1).
Menurut kasus yang di berikan kepada kami di peroleh data angka kejadian diare di TKIT Bina Insani dalam tiga bulan terakhir 18 % nya menderita diare atau sekitar 14 siswa itu menunjukkan adanya jumlah yang berarti dari jumlah kasus yang ada di TKIT Bina Insani.
Masalah yang terjadi sebagian besar di sebabkan oleh pola kebersihan yang kurang disadari oleh para siswa TKIT Bina Insani.

B.     Tujuan
1.      Tujuan Umum
Untuk mempengaruhi pengalaman dan mengetahui tentang Penyakit Diare dan Asuhan Keperawatan Komunitas untuk menanggulangi masalah tersebut.
2.      Tujuan Khusus
Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Komunitas dengan Dosen Pengajar Bapak Riyanto, S.Kep. Ns.



C.    Sistematika
BAB I Pendahuluan, berisi latar belakang, tujuan dan sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan Teoritis, berisi tentang Pengertian, etiologi, anatomi, manifestasi klinis, klasifikasi, dan lain – lain.
BAB III Asuhan Keperawatan, berisi diagnose dan rencana keperawatan.







BAB II
TINJAUAN TEORITIS
DIARE AKUT

A.    Pengertian
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari biasanya (normal 100 – 200 ml per jam tinja) dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cair (setengah padat), dapat pula disertai frekuensi defekasi yang meninkat. (Mansjoer Arief, 2001 : 501)
Diare akut adalah diare yang yang awalnya mendadak dan berlangsung singkat, dalam beberapa jam sampai 7 atau 14 hari.

B.     Anatomi Sistem Pencernaan
Oral (mulut) → Pharynx (tekak) → oerophagus  → gaster (lambung) → Intestinum (usus halus) → colon (usus besar) → anus.

C.    Etiologi
Infeksi merupakan penyebab utama diare akut, baik oleh bakteri, parasit maupun virus. Penyebab lain yang dapat menimbulkan diare akut adalah : toksin dan obat,  nutrisi enternal diikuti puasa yang berlangsung lama, kemoterapi, impaksi fekal (overflow diarrhea) atau berbagai kondisi lain.

D.    Patofisiologi

Makanan yang tercemar
Kuman/bakteri
Bakteri masuk melalui oral menuju lambung
Adanya peningkatan asam lambung
            Untuk menetralisis bakteri       → nyeri lambung
Meningkatkan peristaltik    ←     bakteri menuju usus halus
Meningkatkan kadar siklik AMP di dalam sel
Sekresi aktif anion clorida
Kedalam lumen usus
Diikuti air, ion karbnat, kation,
Natrium dan Kalium
Veses encer dan banyak


E.     Manifestasi Klinis
Pasien dengan diare akut akibat infeksi sering mengalami nausea, muntah, nyeri perut sampai kejang perut, demam dan diare. Terjadinya renjaitan hipovelomik harus dihindari. Kekurangan cairan menyebabkan pasien akan merasa haus, lidah kering, tulang pipi menonjol, turgor kulit menurun serta suara menjadi sesak.

F.     Klasifikasi
Secara kllinis diare karena infeksi akut di bagi menjadi dua golongan yang pertama koleriform dengan diare yang terutama terdiri atas cairan saja. Kedua disentriform, pada diare didapatkan lendir kental dan kadang – kadang darah.

G.    Komplikasi
1.      Dehidrasi
2.      Syak hipovolemia
3.      Demam
4.      Gagal Ginjal akut

H.    Data Penunjang
1.      Pemeriksaan darah tepi lengkap
2.      Pemeriksaan analisa gas darah, elektrolit, ureum, kreatinin dan berat jenis plasma
3.      Pemeriksaan urin lengkap
4.      Pemeriksaan tinja lengkap dan blakan tinja dari colok dubur.

I.       Penatalaksanaan
Pada dasarnya penatalaksanaan di bagi dua :
1.      Penatalaksanaan untuk mengobati diare
Untuk mengobati diare ada 4 hal yang perlu diperhatikan adalah :
a.       Jenis Cairan
Pada diare akut yang ringan dapat diberikan oralit. Bila di rawat maka diberikan infuse ringer laktat.
b.      Jumlah cairan
Pada hal ini maka anjurkan untuk minum banyak. Jumlah cairan yang diberikan sesuai dengan jumlah cairan yang dikeluarkan.
c.       Jalan Masuk
Usahakan melalui oral jika tidak/ kurang maka dengan cara intra vena.
d.      Jadwal Pemberian Cairan
2.      Penatalaksanaan Untuk memperbaiki perilaku
Sering kali diare disebabkan karena pola hidup kita yang kurang sehat sehingga sangat mungkin terkena diare. Penatalaksanaan yang tepat untuk pencegahan terjadinya kembali diare diantaranya  yaitu :
a.       Lakukan pendidikan kesehatan mengenai diare. Dilakukan agar keluarga mengerti tentang diare, penyebabnya dan cara mengobatinya.
b.      Terapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
c.       Mensosialisasikan cara mencuci tangan yang baik (7 langkah

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
TKIT BINA INSANI

A.    Pengkajian
Setelah dilakukan pengkajian pada kasus tersebut di dapat berbagai data ada sekitar 14 siswa yang menderita mencret dalam tiga bulan terakhir dengan jumlah seluruh siswa 80 orang menurut hasil wawancara dengan guru juga didapat data kebanyakan siswa mengalami sakit diare dan cedera karena bermain.
Di TKIT Bina Insani terdapat fasilitas mencuci tangan. Terdapat 7 tempat cucui tangan yang terdiri dari 4 di area terbuka dan 3 di dekat kamar mandi. Rasio jumlah tempat cuci tangan dengan jumlah siswa adalah 7:107, atau 1:15 artinya satu tempat cuci tangan untuk 15 orang/siswa.
Pengkajian mengenai prilaku dan lingkungan di tempat data-data diantaranya adalah : ada 4 siswa yang tidak pernah mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Banyak siswa yang mencuci tangan hanya dengan air mengalir saja tanpa mempergunakan satun setelah selesai bermain. Selain itu juga ada 4 siswa yang tidak pernah mencuci tangan dengan air bersih dan sabun setelah BAK / BAB. Selain mengkaji tentang kuku para siswa TKIT Bina Insani di dapat data 38 siswa pernah memiliki kuku panjang dan kotor.
Pengkajian mengenai prilaku dan lingkungan di dapat data-data sebagai berikut : sekitar 5% siswa yang tidak setuju untuk selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah makan., ada 7% siswa yang tidak setuju untuk mencuci tangan dengan sabun setelah BAK / BAB, da nada 2 % siswa yang tidak sependapat mengenai memotong kuku jika panjang dan kotor.
Di TKIT Bina Insani dibiasakan untuk mencuci tangan sebelum dan setelah makan namun tidak ada hukuman khusus jika siswa tidak melaksanakannya. Di TKIT Bina Insani pula tidak pernah diadakan tentang cara mencuci tangan dan gosok gigi yang benar pada siswa.

B.     Analisa Data
No
Data
Penyebab
Masalah
1.
DS  : → Menurut wawancara guru kebanyakan siswa mengalami sakit diare

DO : → Ada 14 siswa (18%) pernah menderita mencret dalam 3 bulan terakhir
          → Banyak siswa yang mencuci tangan hanya dengan air mengalir saja tanpa menggunakan sabun
          → Ada 4 siswa yang tidak pernah mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
          → Ada 4 siswa yang tidak pernah mencuci tangan dengan air bersih dan sabun setelah BAK / BAB
          → Ada 38 siswa (47%) pernah memiliki kuku yang pajang dan kotor
                       
Prilaku hidup yang tidak bersih dan sehat
Resiko tingi terjadinya penurunan derajat kesehatan diare
2.
DS  : → Guru mengatakan setiap siswa diwajibkan mencuci tangan mereka sebelum makan siang atau sesudah makan

DO : → Siswa dibiasakan untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
          → Belum pernah diadakannya penyuluhan tentang cara mencuci tangan dan gosok gigi yang benar kepada siswa
          → Belum terdapat pendidikan kesehatan khusus mengenai prilaku hidup sehat pada siswa maupun guru

Kurangnya Informasi mengenai Hidup bersih dan sehat
Kurangnya Pengetahuan tentang hidup bersih dan sehat



C.    Intervensi Keperawatan
No
Diagnosa
Tujuan
Intervensi
Rasional
1.
Resiko tingi terjadinya peurunan derajat kesehatan diare berhubungan dengan prilaku hidup yang tidak bersih dan sehat ditandai dengan kriteria
DS  : -    Menurut wawancara guru kebanyakan siswa mengalami sakit diare

DO : -    Ada 14 siswa (18%) pernah menderita mencret dalam 3 bulan terakhir
-        Banyak siswa yang mencuci tangan hanya dengan air mengalir saja tanpa menggunakan sabun
-        Ada 4 siswa yang tidak pernah mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
-        Ada 4 siswa yang tidak pernah mencuci tangan dengan air bersih dan sabun setelah BAK / BAB
-        Ada 38 siswa (47%) pernah memiliki kuku yang pajang dan kotor

Dalam waktu 7x24 jam siswa mengerti tentang pentingnya PHBS
      Berikan penyuluhan tentang pentingnya sehari – hari




      Berikan ketegasan tentang hukuman jika siswa tidak melakukan PHBS khususnya cuci tangan

      Periksa kuku setiap 1 minggu satu kali
  Dengan memberikan penyuluhan tersebut diharapkan siswa mau melaksanakan PHBS

  Dengan hukuman maka aka nada unsur paksaan untuk melakukan PHBS


  Jika dilakukan secara ciontinue maka siswa akan memotong kukunya secara teratur
2.
Kuragnya pengetahuan tentang PHBS sehubungan dengan kurangnya informasi tentang PHBS.
di tandai dengan criteria

DS  : -    Guru mengatakan setiap siswa diwajibkan mencuci tangan mereka sebelum makan siang atau sesudah makan

DO : -    Siswa dibiasakan untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
          -    Belum pernah diadakannya penyuluhan tentang cara mencuci tangan dan gosok gigi yang benar kepada siswa
          -    Belum terdapat pendidikan kesehatan khusus mengenai prilaku hidup sehat pada siswa maupun guru

Dalam waktu 7x24 jam siswa dan guru memiliki pengetahuan yang cukup mengenai PHBS.
      Berikan penyuluhan akan pentingnya PHBS pada guru dan siswa

    Sosialisasikan cara mencuci tangan yang baik
( 7 langkah )
  Agar dapat meningkatkan pengetahuan





  Siswa mampu mempraktekannya





BAB IV
PEMBAHASAN

Setelah di lakukan pengkajian dan perencanaan keperawatan banyak ditemukan kesenjangan antara teori dengan kasus yang terjadi di antaranya dapat di jelaskan sebagai berikut :
1.      Tahap Pengkajian
Selama mengkaji kasus ini menemukan permasalahan di antaranya yaitu :
a.       Banyak siswa yang belum mengerti tentang pentingnya pla hidup bersih dan sehat
b.      Ketersediannya jumlah tempat cuci tangan dengan rasio 1 : 15 artinya satu tempat cuci tangan untuk 15 orang / siswa
c.       Ketidak tegasan para guru untuk menerapkan PHBS
d.      Kurangnya pengetahuan para guru diakibatkabn tidak pernah diadakannya penyuluhan tentang cara mencuci tangan yang benar
2.      Tahap Diagnosa
a.       Resiko fungsi penurunan derjata kesehatan diare berhubungan dengan prilaku hidup yang kurang  bersih dan sehat
b.      Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang pentingnya PHBS
3.      Tahap Perencanaan / Intervensi
Perencanaan merupakan pedoman asuhan keperawatan yang disuusn sesuai dengan masalah yang muncul dalam hal ini saya menekankan pada penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan baik siswa maupun guru. Sehingga akan adanya perubahan prilaku dari yang kurang bersih menjadi bersih.





BAB V
KESIMPULAN

Setelah saya melakukan pengkajian mencapai sampai merencanakan asuhan keperawatan maka saya mengambil kesimpulan :
1.      Dengan pengkajian yang lebih dalam akan menemukan data-data yang lebih banyak sehingga asuhan keperawatan dapat lebih optimal
2.      Dengan membuat makalah in saya merasa lebih memahami tentang penyakit diare dan asuha keperawatannya terutama pada asuhan keperawatan komunitas
3.      Akankah lebih baik jika dilakukan penyuluhan secara teratur pada sekolah-sekolah agar dapat membiasakan anak berprilaku sehat
4.      Dengan kurangnya pengetahuan terutama pada para guru akan menyebabkan masalah kesehatan yang sangat mengkhawatirkan.


0 comments:

Proudly Powered by Blogger.